Part 30

889 33 0
                                    

Terus berlari berharap jarak kita akan semakin menipis.
Tentu aku bukanlah pelari yang handal untuk mengejarmu " Tasya

Setibanya Candra dirumah Adrian.
Dia langsung disambut ramah ayah dan ibunya Ardian.
Betapa beruntungnya temannya itu memiliki keluarga yang utuh seperti ini sedangkan dirinya?

"Tante,Om saya pamit kekamar Ardian dulu"

"ohiya silahkan" jawab keduanya kompak

aku dan keluarganya Ardian sudah Saling mengenal baik karna dari awal masuk kuliah sampe sekarang aku suka main bareng sama Ardian
Jadi udah nyantai banget sama keluarganya.

"woi di"

"Kaget yawlah"

"lebayy bangsat"

"dih ngegas"

Candra langsung berbaring disamping Ardian.
Pikirannya mulai mengulas kembali kejadian dia mempergoki ayahnya tadi.

"Ada masalah apaan Can?" Pertanyaan Ardian menyadarkan lamunanku.

"eh ada sih"

"cerita kuylah"

"tapi rahasia ya,jangan sampe orang tahu"

"iya lagian rahasia apaan sih?"

"bokap gue selingkuh"

Ardian sedikit kaget,soalnya yang dia tahu ayahnya Candra selama ini orangnya gak neko-neko kok sekarang bisa jadi kek gini.

"kaget kan?
sama gue juga"

"Bunda lu tahu?"

"makanya gue bilang rahasiain ini dari siapapun.
Gue gak pengen Bunda nangis lagi"

"barang busuk mau lu sembunyiin gimana pun juga pasti bakal kecium juga"

"seengaknya bunda gue gak harus tahu nya sekarang.
dia bisa drop kalo tahu hal ini"

"Terus harus sampai kapan Bunda lu harus dibohongi?
Lu gak pikir semakin lama maka semakin sakit Can"

"gue kehabisan akal.
Gak tahu harus gimana"

"gue saranin lu secepatnya kasih tahu hal ini,gak perlu sekarang"

"Gue gak kepengen Bunda nangis lagi,
cukup terakhir kali Bunda nangis saat Kak Rio lalu"

Jadi Rio itu adalah kakaknya Candra
Tapi saat SMA kakaknya meninggal karna tabrakan biasalah anak remaja suka main motor.
Bunda sempat shock bahkan sampe pingsan,nangis udah gak karuan.
Semenjak itu Candra gak bisa liat Bundanya nangis ataupun orang lain nangis,dia sedikit trauma.

"gue doain semoga masalah lu cepat kelar ya Can.
Gue gak bisa bantu apa-apa"

"sante aja kali,
Gue tidur duluan ya"

"lu laki apa cewek sih?
Jam segini juga tidur" padalah ini baru jam 19.00 waktu New York
Tapi dia udah mau tidur aja

"gak peduli,gue ngantuk"

Setelah itu Candra langsung terlelap
Mungkin dia lelah dengan masalahnya.

Drttt...Drttt

Handphone Candra bergetar
Satu pesan masuk dari Tasya

Tasya

Can kamu gpp kan?

Entah kenapa perasaan Tasya tidak enak,memang begini saking dekatnya mereka bisa mengikat batin antara sesama.

Pesan dari Tasya belum juga dibalas karna Candra tertidur pulas,
Ardian yang tengah sibuk dengan laptopnya menyempatkan mengambil Handphone Candra soalnya seperti ada pesan,siapa tahu kan penting.

Baru membuka handpone Candra
Adrian mendapat sebuah pesan dari seseorang bernama Tasya.

Tasya? sepertinya namanya tidak asing,tapi siapa ya? " Batin Ardian

Ardian enggan untuk membalasnya
Karna dia tidak ingin menganggu privasi temannya itu.
Dia menaruh kembali handphone Candra diatas meja samping tempat tidurnya.

Apakah ini sungguh kehidupan?
Mengapa begitu menyesakkan? " Candra

Friendzone [Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang