Part 52

843 28 0
                                    

"Bukan tidak percaya.
Tapi pada umumnya semua orang bisa berubah. Kapanpun itu! " Viola

Hari ini tepat 5 hari Candra dan Tasya tidak saling bertukar kabar.
Entahlah Candra yang memang sibuk atau memang dia risih? ga tau deh.
Sedangkan Tasya, malu dan gengsi.

Kini wajah gadis itu kembali murung,
Ia khawatir terlalu jujur akan perasaannya waktu itu membuat Candra menjahuinya.
ia ingin sekali memarahi dirinya sendiri karna tak bisa mengontrol emosinya saat itu.
lihat saja sekarang!
hidupnya kembali lagi.
kembali seperti dahulu.

Baginya Candra dulu hanyalah seorang teman.
hanya karna dia ingin punya sahabat lelaki seperti yang ada difilm-film.
tapi sekarang? dia melebihi batas.
dulu kalau Candra perhatian ke dia,
dia responnya santai aja.
sekarang kalau di perhatiin eh malah baper!
jadi suka mikir dia suka gak ya?.
ih maksudnya apa nih?.
emang temenan kek gini?.
kok perhatian banget sih.
kurang lebihnya kek gitu.
pokonya doi ngapain aja jadi tanda tanya.
Heran deh.

"Hei" Sapa lelaki tinggi dan berkulit putih itu. Dia menyadarkan lamunanku.

"Dari mana?" tanyaku.

"Cari referensi bentar ditoko buku" lalu Kris mengeluarkan alat tempurnya untuk pagi ini,dia mulai menghidupkan laptopnya sambil meluruskan kedua tangannya kedepan untuk sekedar pemanasan agar lancar mengetik nantinya :v

"Go wisuda go wisuda go" gadis didepannya mulai menyemangati dirinya dan juga Kris.

"Baper nih Sya" kata Kris.

"Pagi-pagi udah baper.
Pagi tuh laper!" kataku.

"Garing ih!" ejek Kris.

"Kalau i love you?" muka gadis itu ia sengaja imut-imutkan. ia berniat menggoda Kris.

"aku cinta kamu" jawabnya enteng. Lalu Kris tertawa puas. Sedangkan Tasya jadi kesal sendiri.
Pasalnya gadis itu tidak ingin mendengar kalimat itu.

Tasya dan Kris kembali sibuk akan laptopnya masing-masing.
mereka berdua sekarang berada diperpustakaan kampus.
menurut mereka disini lebih strategis karna selain bisa menghindar dari kebisingan,mereka jadi gak harus jauh-jauh buat cari buku hanya untuk sekedar referensi. akses internetnya pun sangat lancar. lebih tepatnya free wifi.
Yes! itulah faktor utama hehe.

"Sya.." panggil Kris disela-sela kesibukkannya.

"apa lagi?" jawabku sedikit kesal.

"Kamu udah sarapan?
Makan yuk!" ajaknya.

"Dikit lagi lah!
Pas jam 9 deh,nanggung nih udah jam 8:30".

Kris hanya mengangguk setuju saja akan usul Tasya. lalu Kris kembali fokus dengan laptopnya.
kadang-kadang ia melirik jam tangan cokelat yang berlingkar ditangan kirinya itu.

Saat angka jarum jam menunjukkan pukul 09.00 WIB mereka berdua bergegas pergi makan.
karna mungkin hari ini mereka akan pulang lebih larut. jadi, harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
mereka benar-benar dikejar deadline.

***
Lelaki sang pemilik senyum semanis gulali itu tengah bersandar dimobil yang berwarna biru miliknya.
dia sedang menunggu gadis berparas cantik yang hingga kini masih saja berstatus sebagai pacarnya.
Ya lelaki itu Candra.
sang pemberi harapan!
namun pesirna pejuang!

Friendzone [Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang