Part 9

1.6K 63 0
                                    

apa aku adalah mainanmu? jika kau sudah bosan lalu akan mencampakanku " Tasya

"Candrio"

"Hi,long time no see,
gak dipersilahkan masuk nih?"

Dia tersenyum padaku,senyumannya bahkan masih sama seperti dahulu masih saja menyejukan hatiku Perkataan Candrio menyadarkan ku dari pikiran-pikiran ku yang muncul begitu saja, aku masih terlalu terjekut dengan kedatangannya dan lagi pula dari mana bisa dia tahu alamat rumahku

"Eh silahkan masuk"

Candrio duduk disofa yang mengarah kepadaku,rasanya tenggorokan ku mengering sepertinya terjadi kemarau disana :v

untuk beberapa menit terjadi awkward moment hingga akhirnya Candrio kembali membuka suara

"Sya,maaf kalo dulu aku pergi tanpa pamit,kasih kesempatan aku sekali lagi buat perbaiki semuanya"

Yaelah Can TTP banget sih (To the point) kan jadi gak ngerti harus bahas dari mana lagi,bahkan sedari tadi aku tengah menahan semuanyanya

"Can kalo kamu ada diposisi ku,kamu bakal gimana? aku harus gimana lagi? bahkan dihari ulang tahun aku,
kamu tau gak kado apa yang paling spesial? TANGISAN itu kado aku, awalnya aku masih berpikir bahwa itu hanyalah salah satu strategi mu untuk memberi acara kejutan ck tapi ternyata semuanya salah,itu memang adalah kenyataannya"

Emosiku kini mengebu-gebu,air mataku menetes tanpa seijin diriku,aku tak tahan lagi

Candrio mendekat kearah ku,dia memegang tanganku,air mataku mengalir lebih deras

"Sya,aku pergi hari itu tidak kalah lukanya dengan dirimu"

Suara Candrio melembut

"lalu kenapa memilih tetap pergi? hikkss...hikss..hikss"

"Sya,orang tua aku pindah negara aku harus gimana? sempat buat bujukin bunda tapi kamu tahu kan bunda segimananya ke aku,dia gak ijinin aku buat tinggal disini,dia takut kalo nanti aku bisa salah pergaulan"

"kenapa gak dulu?
kenapa baru sekarang kamu jelasin?
kamu kemana aja can KEMANA?
Can kamu gak peduli ya sama apa    yang aku rasain selama ini?
Kamu gak peduli kan seberapa sakitnya aku?"

Sekali lagi tangis ku semakin menjadi,emosiku meluap-luap

"Sya,tolong jangan nangis lagi,cukup nangisnya,aku tahu kamu kecewa sama aku tapi tolong jangan siksa diri kamu sendiri,aku tahu aku salah,aku cuma bisa minta maaf ke kamu,aku gak pengen kita nyelesain masalah dengan cara seperti ini,aku mau kita bicara dengan kepala dingin,kita bahas satu persatu,aku gak mau buat kamu nangis lagi,jangan hukum aku dengan cara kek gini"

Candrio menghapus air mataku yang menetes, kini tangis ku mereda atas sikap lembut Candrio,sejujurnya aku sangat sayang padanya saking sayangnya tanpa aku sadari mulai menyakiti diriku sendiri

"Kamu capek? kamu istirahat aja dulu,aku bakal datang lagi besok,kita kelarin semuanya,setelah ini kamu tidur jangan pikirin yang lain-lain,aku balik dulu"

berhenti berkata
aku akan kembali lagi
Bukankah kau
sedang merancang sebuah kepergian?  " Tasya


Friendzone [Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang