Part 35

832 31 0
                                    

Bersabar bukan lagi solusi yang tepat bagiku! " Bunda

Pagi ini Bunda sadar,namun tidak berlangsung lama ia kembali tertidur.
Kata dokter tak perlu khawatir itu hanya pengaruh dari obat.

Tapi bundanya Candra sudah dipindahkan ke ruang inap,karna kondisinya sudah sedikit membaik.
Ayahnya masih setia menunggu hingga bunda benar-benar sadar.
Ada hal yang perlu ia bicarakan.

Pintu ruangan terbuka,menampilkan sosok gadis berparas cantik.

"Ndra" Sapa Viola ke Candra

"Eh vi,sini duduk" ajak Candra,ia sedikit kaget melihat Viola datang hari ini.

Viola tak langsung duduk tapi malah mendekat ke arah Bunda yang terbaring,lalu ia memegangi tangan wanita itu.

"Bunda yang kuat ya,
Cepat sembuh,vi datang kesini hari ini" Viola berbicara ke bunda seakan wanita itu sedang mendengarnya.

"Vi ayah tinggal keluar dulu ya" ayah pamit untuk pergi keluar sebentar,ia memberikan waktu untuk Candra dan Viola.

"Iyaa yah" lalu Viola duduk dikursi yang kosong disamping Candra.

"kamu udah makan?" tanya Viola.

"belum" jawab Candra singkat.

"nih aku buatin nasi goreng,
Aku tahu kamu belum makan." Viola menyodorkan kotak makan kepada Candra lalu diterimanya makanan itu tanpa banyak bicara.

setelah selesai melahap makanan
Candra kembali duduk disamping Viola.

"makasih makanannya,
Enak."

"hehe makasih pujiannya."

Untuk beberapa saat terjadi keheningan,tak ada yang berniat untuk membuka bicara,sedikit canggung.

"kamu yang sabar ya Ndra,
Banyakin berdoa,semoga bunda bisa lekas sadar dan sembuh" Viola mencoba menguatkan Candra.

"iya vi,makasih ya.
Maaf udah ngerepotin kamu harus kesini"

"ih apaan sih kok ngerepotin,
Bunda itu udah aku anggap bunda aku sendiri,jadi kamu gak perlu ngomong gitu ke aku"

"makasih ya udah selalu sayang kebunda" Candra sedikit berterima kasih karna ternyata masih banyak yang sayang pada bundanya.

***
Sedangkan disisi lain Tasya terus gelisah,perasaannya tidak enak dari tadi.

ia memutuskan untuk menelfon Kris.

Halo kris

Iya sya?

Kamu lagi dimana?
Kamu gpp kan?

Lagi dirumah temen sya,
Aku gpp kok,kenapa?

Ah enggak kok,
Yaudah have fun ya.

Kamu kenapa?

Aku gpp kok,
Cuma mau mastiin aja kalo kamu gak kenapa-napa.

Aku gpp kok,
Ntar aku kabarin lagi ya Sya.

Iyaa Kris.

Lalu sambungan telfon berakhir,
Sepertinya bukan Kris yang jadi alasan perasaannya tidak enak.
ia berpikir kembali.
Ah ada yang dia lewatkan!
Candra.Pasti pria itu!

Tasya menunggu telfonnya tersambung dengan Candra.
tak lama kemudian telfonnya diangkat.

Halo

Can kamu gpp?
Kamu dimana sekarang?

Aku gpp kok Sya,
Aku lagi diRs.

Rs? siapa yang sakit?

Bunda Sya.

Bunda kenapa Can?

Bunda overdosis minum obat,
Obat yang disediain dikotak P3K dirumah ludes semua diminum bunda.

Hah? kok bisa?

Eh Sya aku tutup ya telfonnya,
Bunda udah sadar,
Ntar deh aku telfon balik.

Salam ke bunda ya,
Semoga lekas sembuh.

Iya makasih Sya
Aku tutup ya.

Panggilan berakhir.

Ternyata memang benar,
Perasaan tidak enaknya ini berasal dari Candra lebih tepatnya karna Bunda yang saat ini masuk Rumah sakit.

Tapi Tasya masih bingung,kenapa bisa bunda melalukan hal itu?
Yang dia tahu bunda tidak akan seperti itu dalam berpikir dan mengambil keputusan.

Ia berharap bunda lekas sembuh dan tidak terjadi apa-apa,yang bisa Tasya lakukan hanya berdoa dari kejauhan.
Dia juga menunggu Candra yang akan menceritakan secara detail nantinya.

Menyakiti diri mu sendiri?
hal itu lebih sakit dari penghianatan! " Tasya

Friendzone [Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang