Part 49

891 29 0
                                    

Menangislah jika itu membuatmu lebih kuat " Candra

Pagi ini aku akan kembali ke Indonesia.
Entah perubahan apa yang akan terjadi setelah sepulangnya aku.
Berat buat lupaian kejadian kemarin,
Aku lebih milih pergi dari pada harus selesaian masalah ini.

Koper ku sudah siap!
Sekarang waktunya untuk berpamitan.
Aku keluar dari kamar menuju ruang tamu.

"Udah siap semua sayang?" Tanya Bunda

"Iyaa bun"

"Sarapan dulu ya" aku hanya mengangguk lalu mengikuti Bunda kearah meja makan.

"Sya nanti kalau sudah wisuda jangan lupa main kesini lagi ya" Kata Ayah

"Pasti yah, ntar aku main kesini"

Aku melirik Candra yang duduk disampingku, lelaki itu tenang,dan hanya diam.

"Candra nganterin Tasya kan?" Tanya Bunda

"Iya bun" jawab Candra

"Maaf ya sya Bunda dan Ayah gak bisa nganterin kamu ke bandara,soalnya bunda gak enak badan"

"Gpp kok bun,kan udah ada Candra"

Bunda tersenyum dan kami melanjutkan makan.

Tit...Tit

Bunda dan Ayah melambaikan tangan, mobil mulai keluar dari pekarangan rumah Candra.
Hening.

"Kamu harus balik ya?" Candra membuka pembicaraan

Aku menatapnya sebentar lalu kembali melirik kesamping jendela.

"Aku suka" jawabku

"Jangan nangis lagi"

"Gpp kan baik buat kesehatan mata"

"Tapi ga baik buat hati kamu"

"Emang kamu tahu apa tentang hati aku?"

Aku menatapnya, air mataku hampir lolos.

"ah sial!
Kenapa aku selalu pengen nangis kalo liat dia"   Batinku

"Udah nyampe sya" pandanganku masih kearahnya,mencoba menunggu jawabannya tapi dia langsung turun dari mobil.
segera aku turun dari mobil.

Candra mengantarku kedalam.

"Jangan nangis, aku liatin kamu dari sini sampai masuk" kata Candra.

"Maaf udah ngerepotin" sebenarnya air mataku sudah tak sanggup ku tahan,tapi deminya aku akan menahannya.

"Yaudah" jawabannya sesingkat itu. lalu aku berjalan masuk meninggalkannya.
Tak ada salam perpisahan kali ini.
Aku membalikkan badanku, memastikan dia masih menatapku.
Tapi yang kulihat dia telah berbalik,dia sudah pergi.

Air mataku lolos begitu saja.

"apa ini perpisahan?"

***
Sepanjang jalan aku hanya fokus mengendarai mobil.
Hari ini akan lebih terasa panjang,
Hidupku akan berjalan seperti biasanya.
Aku ingin menghibur hatiku.

Halo Di

Yes

Lagi dimna?

Dirumah

otewe nih

Sip

Mobil melaju menuju rumah Ardian,
Tempat yang lebih tenang,tempat berkeluh-kesah,markas deh pokonya.

Sesampainya disana Ardian tengah menunggu diteras rumah.

Friendzone [Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang