Part 32

953 35 0
                                    

Bisakah kau melihat seberapa rapuhnya aku saat ini " Bunda

Sudah beberapa hari ini Bunda terus saja menangis,murung dan jadi pendiam.

Nafsu makannya pun berkurang,
Aku takut,jika nanti ia sakit
Dan ayah,seperti biasanya tidak pulang kerumah saat ini ia tinggal di
Apartemen.

"Bun,kita makan yuk" aku mengetok pintu kamar Bunda,ia lebih sering dikamar akhir-akhir ini.

"ayokk sayang" Bunda membuka pintu lalu melontarkan senyumnya.

Kini badannya kurus,mukanya pucat
Penampilannya sedikit berantakan.
Aku tahu saat ini Bunda sedang kepikiran ayah.

"Can bunda pengen pindah ke indo lagi" disela makan Bunda buka bicara

"Terus aku kuliah gimana?" aku sedikit kaget tapi sebenarnya ini adalah kabar baik.

"Kamu wisuda dulu lah Can,
Kalo udah kelar baru kita pindah"

"Aku bakal cepetin semuanya Bun"

"iya sayang makasih ya" Aku dan bunda saling memberikan senyuman,lalu kembali melanjutkan sarapan.

***
Malam ini Tasya dan Kris sudah janjian bakalan main bareng.
Jadi Kris bakal jemput Tasya.

Titt titt (anggap suara klakson)

Tasya buru-buru keluar apartemen dan langsung naik kemobilnya Kris.

Jadi malam ini kita itu belum tahu mau jalan kemana,terus gak ada yang berani buat bicara lebih dulu,jadi canggung gitu.

"Kamu cantik sya" akhirnya Kris buka suara juga.

"Eh? Mmakasih hehe" ya ampun kenapa gerogi coba kenapaa?? hwa kan jadi malu.

"gausa salting gitu kali sya" Kris menggoda ku.

"Eh apaan sih,gak tuh" tensi banget ya ampun.

"hehe jadi kita mau main kemana?"

"terserah kamu aja"

"yakin nih?" dengan tatapan menggoda.

"dihh iya yakin"

"yaudah kalo gitu ke KUA mau gak?"

Astaga tembok israel roboh guysss
baper gak nih diajakin ke kua.

"dihh apaan sih Kris" mendadak blushing dong Tasya.

"haha pipi kamu sya" Kris ketawa puas,dia suka liat Tasya salting menurut dia, itu gemesin.

"aku gak mau jalan,ah malu" aku menutup mukaku dengan tangan karna malu campur sebel juga sama Kris.

"haha iyadeh jangan ngambek"

"kamu sih ihh"

"iyaa maafin aku hehe
Yaudah kita ke mall aja ya?"

"Ngapain kesana?"

"yakan ngapain gitu,
Kamu belanja kek ntar aku bayarin" sebenarnya Tasya paling gak suka buat diajak kemall gini,soalnya dia bukan cewek yang matre minta dibeliin ini itu sama pacarnya.

"gak ah,aku gak suka.
Ketempat lain aja"

"loh kok?"

"aku gak suka Kris,
Aku gak suka belanja"

"Sorry aku gak tahu sya,
yaudah kalo gitu kita ketaman deket sini aja yuk"

"hehe gpp kok. Yuk"

Aku dan Kris langsung otw ke teman yang paling terdekat.
Setelah sampai aku dan kris ambil tempat duduk ditengah-tengah tamannya gitu jadi bisa langsung ngelihat bintang,dan malam ini bintangnya cantik-cantik semua.

"Sya"

"hm?"

"kamu liat deh keatas,
bintangnya banyak,
Semuanya cantik.
Tapi,aku gak bisa suka.
sekeras apapun aku buat mencoba,
nyatanya emang cuma kamu
yang ada dihati aku."

Kris menatapku tapi buru-buru
Aku melihat ke langit lagi.

"kamu tahu gak?
Bintang bisa lelah juga.
tiap malam tanpa bosan selalu menerangi,dan tanpa bosan harus menujukkan yang terbaik.
kadang,saat hujan tiba saat itulah
dia beristirahat." tatapan ku sendu,sebenarnya apa yang aku katakan ini adalah tentang isi hati ku kepada seseorang.

Kris mengatur duduknya menghadapku, lalu ia memegang tanganku.

"Sya....
bilang ke aku kalo kamu butuh istirahat,bilang ke aku kalo kamu lelah.
Aku ada disini.
Aku siap jadi tempat sandaran kamu"

Angin malam yang sejuk menusuk setiap tubuhku.
Setiap kata yang keluar dari mulut Kris terdengar bahwa ia tulus padaku.
Namun mengapa inginku adalah dia?

Hacyuuuu (anggap ini bersin)

Badan ku melemas,
air mataku mulai jatuh,
Betapa lelaki didepan ku ini
Ia begitu tulus padaku.

Brukkkk

Tasya pingsan.

Bukan mengenai ia siapa,
Bukan pula mengenai tampangnya seperti apa,
Tapi ini mengenai rasa.
Aku tak akan mudah! " Tasya

Friendzone [Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang