"Baiklah, eomma. Aku dan Guanlin hyung akan menginap." Nyonya Lai tersenyum mendengar jawaban Seonho. Akhirnya hari itu mereka habiskan dengan saling bercerita. Sungguh keluarga yang bahagia, bukan?
Namun. Akankah kebahagiaan itu akan terus mereka rasakan? Entahlah.
.
.
.
🍁🍁🍁
Dua namja itu terlihat sedang berbaring. Menatap langit-langit kamar, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Setelah makan malam, Guanlin dan Seonho memilih untuk segera beristirahat. Akhirnya mereka masuk ke dalam kamar yang merupakan kamar Guanlin. Ya, untuk malam ini mereka tidur dalam satu kamar.
Sejujurnya Seonho ingin tidur dikamar tamu saja. Namun nyonya Lai melarangnya. Beliau beralasan bahwa kamar tamu belum dibersihkan. Jadi, Seonho pasti tak akan nyaman jika tidur disana. Namja Yoo itu akhirnya hanya bisa mengiyakan. Walau ia tahu, bahwa semua itu pasti hanya alasan.
"Kau belum tidur, Seonho?" Lamunan Seonho buyar saat mendengar suara sang tunangan.
"Em, aku belum mengantuk, hyung." Jawab Seonho, pelan. Walau alasan yang sebenarnya adalah karena ia terlalu gugup. Ia sungguh tak terbiasa tidur dengan orang lain, dalam satu ranjang. Selain dengan ayah dan ibunya.
"Mendekatlah." Seonho mengernyit bingung mendengar perkataan Guanlin. Namun ia juga menuruti apa yang diperintahkan oleh sang tunangan. Ia sedikit merapatkan tubuhnya pada tubuh sang tunangan. Walau terlihat jelas keraguan dari namja Yoo itu.
Guanlin tersenyum melihat tingkah Seonho yang terlihat gelisah. Namja Yoo itu terlihat sangat menggemaskan saat ini.
Seonho sedikit berjengit saat ia merasakan sebuah usapan lembut dikepalanya. Ya, kalian tentu tahu siapa pelakunya. Seorang, Lai Guanlin.
"Eomma sering melakukan ini saat aku susah tidur. Dan ini sungguh manjur. Siapa tahu kau juga akan segera tertidur." Seonho hanya terdiam mendengar penuturan Guanlin. Ia menikmati setiap usapan yang diberikan oleh namja Lai, itu. Sungguh nyaman. Bahkan kegugupan yang sedari tadi ia rasakan pun menguar begitu saja.
"Terima kasih, hyung." Ucap Seonho, lembut. Sementara Guanlin hanya berdehem sebagai jawaban. Ia sendiri juga menikmati setiap usapan yang ia lakukan pada Seonho. Rambut Seonho yang terasa sangat lembut membuat ia seakan enggan berhenti mengusap.
Perlahan kelopak mata Seonho mulai menutup. Dan berakhir dengan ia yang tertidur dengan sangat lelap. Sungguh. Malam ini ia tidur dengan sangat nyenyak.
Guanlin menatap Seonho yang sudah tertidur dengan nyenyak. Senyum indah terpatri diwajah tampan Guanlin, saat ia melihat wajah polos Seonho yang terlihat lucu dan menggemaskan.
"Aku tak menyangka bisa menerimamu dihidupku. Terima kasih karena kau sudah hadir dihidupku." Ucap Guanlin, pelan. Namja Lai itu mengecup kening sang tunangan dengan sayang. Dan akhirnya namja Lai itu pun menyusul Seonho yang sudah terlebih dulu pergi ke alam mimpi.
.
.
.
Pagi ini, kediaman keluarga Lai terlihat lebih ceria dari biasanya. Bahkan terdengar jelas tawa bahagia dari dapur kediaman keluarga Lai, itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Love You (GuanHo)
RandomPerjodohan. Apa yang kalian pikirkan tentang perjodohan di jaman yang sangat modern ini? Tabu? Ya, mungkin beberapa orang akan menganggapnya seperti itu. Namun tentu saja tidak semua orang berpikiran sama. Masih saja ada orang yang memegang teguh k...