How Can I Love You (12)

691 99 10
                                    

Nikmatilah waktu kalian bersama dengan orang yang kalian sayang. Karena kalian tidak akan pernah tahu, apakah esok kalian masih bisa melewati waktu bersama mereka.

.

.

.

🍁🍁🍁


Pagi yang cerah untuk mengawali hari. Dan akan terasa sempurna jika kita melewati hari itu dengan seseorang yang kita sayangi. Itulah yang dirasakan oleh Guanlin dan Seonho.

Ini adalah akhir pekan. Dan sepasang kekasih itu memutuskan untuk pergi ke taman bermain. Ya, bisa dikatakan ini adalah sebuah kencan. Menebus waktu kebersamaan mereka yang akhir-akhir ini berkurang.

Namja Yoo itu terlihat sangat antusias. Tentu saja. Mereka akan kencan ke taman bermain. Dan taman bermain adalah salah satu tempat favorit Seonho.

"Kau sudah siap, sayang?" Guanlin menghampiri sang terkasih yang sudah menunggunya diruang tamu. Tersenyum saat melihat binar bahagia dari mata seorang Yoo Seonho. Sungguh. Guanlin sangat menyukai binar itu.

"Tentu saja, hyung. Ayo, aku sudah tidak sabar untuk menaiki semua wahana bermain yang ada disana." Ucap Seonho dengan semangat. Namja Yoo itu segera beranjak dari sofa yang ia duduki, menghampiri Guanlin dan segera mengajak namja Lai itu untuk berangkat.

"Baiklah. Ayo kita bersenang-senang." Guanlin menggenggam jemari Seonho dan segera berjalan keluar dari apartemen yang mereka tempati.

.

.

Namja Lai itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Bagaimana, tidak? Sang tunangan sudah menaiki hampir semua wahana permainan yang ada ditaman bermain itu. Namun namja Yoo itu bahkan tak terlihat kelelahan sama sekali. Bahkan sekarang namja Yoo itu merengek agar diperbolehkan menaiki bianglala.

"Kau boleh menaiki bianglala, sayang. Tapi setelah kita makan. Kau sedari tadi belum makan." Bujuk Guanlin. Apa yang dikatakannya memang benar. Mereka sedari tadi sibuk bermain. Sampai mereka akhirnya melewatkan jam makan siang. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore. Dan Guanlin tak ingin menunda makan mereka, lagi. Ia khawatir pada sang kekasih yang bisa saja sakit karena mereka telat makan.

Seonho mencebikkan bibirnya, lucu. Sejujurnya ia memang lapar. Tapi ia sudah tak sabar untuk menaiki bianglala. "Tapi aku ingin menaiki bianglala sekarang, hyung." Seonho masih berusaha mendebat.

"Makan atau kau tidak akan bisa menaiki bianglala itu." Final Guanlin. Sementara Seonho hanya bisa menghela napas. Ia kalah telak. Ia tak akan bisa membantah perkataan Guanlin, lagi.

"Baiklah. Ayo kita makan." Ucapan Seonho membuat Guanlin tersenyum. Namja Lai itu segera menggenggam jemari Seonho dan berjalan menuju sebuah kedai yang menyajikan jajangmyeon dan ayam. Makanan kesukaan sang kekasih.

.

"Makan pelan-pelan, Seonho." Peringat, Guanlin. Sementara Seonho enggan menjawab. Ia terlalu sibuk dengan makanan yang ada dihadapannya. Ya, karena makanan benar-benar mengalihkan dunia namja Yoo itu.

Guanlin masih setia menatap Seonho dengan senyum yang tak sedikitpun luntur dari wajah tampannya. Guanlin tak makan? Tentu saja namja Lai itu makan. Hanya saja makanan Guanlin sudah habis. Sementara makanan sang kekasih masih banyak. Tentu saja. Karena namja Yoo itu bahkan memesan dua porsi jajangmyeon. Itu belum termasuk ayam. Sementara Guanlin hanya menghabiskan seporsi jajangmyeon.

"Guanlin? Seonho?" Acara Guanlin menatap Seonho harus terganggu saat seseorang memanggil nama mereka. Seorang gadis cantik yang tak lain adalah Eun Bi.

How Can I Love You (GuanHo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang