How Can I Love You (22)

525 74 19
                                    

"Biarkan saja, hyung. Itu dari Guanlin hyung. Nanti saja aku akan mengirim pesan padanya." Namja itu akhirnya mengangguk setelah mendengar jawaban Seonho. Mereka memilih untuk kembali menyantap makanan mereka masing-masing. Tanpa memperdulikan seseorang yang sedari tadi menggerutu karena panggilannya tak terjawab.

.

.

.

🍁🍁🍁

Namja manis bermarga Yoo itu hanya bisa menundukkan wajahnya. Terlalu takut menatap namja yang sekarang sedang duduk dihadapannya. Sementara namja yang sedang menatap Seonho tajam itu masih terdiam. Menanti penjelasan dari Seonho.

"Jelaskan." Akhirnya Guanlin mengeluarkan suara. Jengah melihat Seonho yang sedari tadi hanya menunduk.

"Maafkan aku, hyung." Lirih, Seonho.

Guanlin hanya diam. Tak menjawab permintaan maaf dari namja kesayangannya. Yang ia butuhkan sekarang adalah sebuah penjelasan, bukan permintaan maaf.

Jemari Seonho saling meremat. Mencoba menghilangkan kegugupan yang sekarang tengah melandanya.

"Ak- aku pergi dengan Hyunbin hyung." Lanjut Seonho, pelan. Ia tak berbohong. Ia memang pergi dengan Hyunbin, temannya.

"Siapa Hyunbin?" Tanya Guanlin, dingin. Ada sedikit nada tak suka disana. Ah, mungkin bukan sedikit. Karena sejujurnya ia sangat tak suka saat Seonho pergi dengan orang lain, bahkan sampai mengabaikannya.

"Temanku." Jawab Seonho. Namun sepertinya jawaban Seonho tak membuat namja Lai itu puas. Bahkan sekarang Guanlin masih setia menatap Seonho dengan tatapan dinginnya.

"Temanku dari Jepang, hyung. Hyunbin hyung memintaku untuk menemaninya jalan-jalan." Lanjut Seonho. Mencoba kembali menjelaskan.

Guanlin menghela napas. Mencoba meredam emosinya. Ia tak ingin sampai melukai namja terkasihnya itu. Jika ia terlalu terbawa emosi. "Lalu kenapa tak menjawab panggilanku?"

"Maafkan aku, hyung. Saat kau menelponku, aku sedang makan. Jadi aku mengabaikannya."

Guanlin memijat pangkal hidungnya. Sungguh. Ia marah namun juga gemas dengan kelakuan kekasih manisnya itu. "Jadi makanan lebih penting dariku?"

"Tentu saja!" Jawab Seonho, lantang. Ia tak menyadari bahwa jawaban yang ia berikan mambuat namja tampan yang ada dihadapannya semakin kesal.

"Baiklah." Jawab Guanlin dan segera beranjak menuju kamar. Tak menghiraukan Seonho yang tengah merengek karena Guanlin meninggalkannya begitu saja.

Namun namja Yoo itu segera menyusul sang kekasih setelah menyadari apa kesalahannya.

"Hyuuuung, maafkan aku." Seonho kembali merengek. Berharap kekasihnya itu luluh.

Namja Yoo itu berjalan menuju ranjang yang ia tempati bersama Guanlin. Memandang tubuh tegap yang selalu merengkuhnya ke dalam dekapan hangat. Seonho merebahkan tubuhnya. Memeluk namja yang telah mengisi hatinya itu dari belakang. Tak apa jika Guanlin tak membalas pelukannya. Setidaknya namja Lai itu juga tak menolak. Jadi Seonho bisa memeluk tubuh tegap sang kekasih.

"Aku tak bermaksud mengatakan bahwa makanan lebih penting darimu, hyung. Hanya saja kau tahu sendiri, jika dihadapanku sudah ada makanan, maka aku sering lupa segalanya." Seonho menjeda perkataannya. Sementara Guanlin hanya terdiam. Namun namja Lai itu mendengar dengan baik semua yang dibicarakan oleh kekasihnya.

How Can I Love You (GuanHo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang