How Can I Love You (46)

385 53 46
                                    

Ia sangat bersyukur dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Karena perjodohan itu telah membuat ia bertemu dengan belahan jiwanya. Sosok yang sangat ia cintai. Sosok yang akan selalu menemaninya. Sosok yang akan menjadi teman hidupnya. Sosok yang akan selalu ia jaga. Sosok yang akan selalu ia prioritaskan kebahagiaannya. Sekarang dan selamanya.

.

.

.

🍁🍁

"Apa kalian yakin dengan keputusan kalian?" Tuan Lai bertanya kepada dua namja yang sekarang sedang duduk dihadapannya.

"Sangat, appa. Aku sudah memikirkannya. Aku akan langsung menikahi Seonho setelah ia lulus." Jawab Guanlin, mantap. Sungguh. Menurutnya ini memang adalah yang terbaik untuk mereka. Ia tak ingin berpisah lagi dengan namja yang sangat ia sayangi itu. Sudah cukup semua masalah yang menimpa hubungan mereka. Dan sekarang, ia ingin memiliki Seonho sepenuhnya. Memiliki Seonho untuk dirinya sendiri.

"Kau bersedia, Seonho?" Perhatian tuan Lai beralih kepada sosok Yoo Seonho. Tersenyum saat melihat namja manis itu tersentak mendengar pertanyaannya. Sungguh. Pantas saja Guanlin yang dingin menjadi hangat dan tergila-gila pada namja manis itu. Karena nyatanya Seonho memang sangat menggemaskan.

"Aku mau, appa." Jawab Seonho sambil menundukkan wajahnya. Terlalu malu menatap pria paruh baya yang ia panggil appa itu.

Jawaban Seonho membuat Guanlin dan tuan Lai tersenyum. Bahagia mendengar jawaban dari namja Yoo itu.

"Baiklah. Kalau begitu nanti appa yang akan berbicara dengan orang tuamu. Sekarang kalian pulang saja, kalian pasti lelah." Ucapan tuan Lai diangguki oleh Guanlin dan Seonho.

Setelah berpamitan, sepasang kekasih itu memutuskan untuk segera pulang ke apartemen mereka. Ya, mereka memang telah memutuskan untuk tinggal bersama lagi.

.

.

"Apa yang kau masak, sayang?" Seonho sedikit terkejut saat tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Namun ia segera tersenyum saat sadar bahwa yang memeluknya adalah Guanlin, sang kekasih.

"Aku hanya masak ramen, hyung. Persediaan bahan makanan kita habis, sepertinya kita harus belanja." Ucapan Seonho dijawab gumaman oleh Guanlin. Namja Lai itu memilih untuk semakin menyamankan pelukannya kepada sang kekasih. Bahkan namja Lai itu tak menggubris protesan Seonho yang merasa terganggu oleh ulah Guanlin.

"Astaga, hyung. Tolong lepaskan sebentar." Lagi. Seonho mencoba untuk meminta Guanlin melepaskan pelukannya. Namun jawaban dari namja Lai itu adalah gelengan mantap. Membuat lagi dan lagi Seonho menghela napas.

Akhirnya Seonho memilih untuk menyelesaikan masakan itu dalam diam. Walau sejujurnya ia sungguh tak nyaman dengan Guanlin yang terus saja menggelendotinya. Bahkan sesekali namja Lai itu mengecup tengkuk Seonho. Membuat namja Yoo itu sedikit bergidik.

"Ramennya sudah matang, hyung. Ayo kita makan dulu." Ucapan Seonho akhirnya membuat namja Lai itu melepaskan pelukan dan membatu sang kekasih untuk membawakan panci ramen menuju meja makan.

Mereka memakan ramen itu dengan lahap. Sangat lahap. Sepertinya mereka memang sangat kelaparan.

"Hari ini kau ada acara, sayang?" Guanlin kembali membuka suara setelah ramen yang ada dihadapannya telah tandas, tanpa sisa.

How Can I Love You (GuanHo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang