Namun, satu yang tak boleh mereka lupakan. Cobaan akan setia mendatangi mereka. Menguji mereka. Dan akankah mereka bisa melewatinya? Semua tergantung pada mereka. Bagaimana mereka menghadapi semua masalah yang akan menghadang. Karena jika mereka salah melangkah. Maka mungkin saja yang mereka dapatkan nantinya adalah sebuah penyesalan. Penyesalan yang teramat dalam.
.
.
.
🍁🍁🍁
Guanlin tersenyum menatap pemandangan yang ada dihadapannya. Sang tunangan terlihat sedang tertidur di ruang tamu. Dengan buku yang berserakan mengelilinginya. Sepertinya namja manis itu tertidur saat mengerjakan tugas.
Namja Lai itu mendekat. Meletakkan tas yang ia bawa di meja yang ada diruangan itu. Dengan hati-hati, ia mendudukkan tubuhnya disamping sang tunangan. Jemarinya membelai pipi sang tunangan yang sedikit tembam. Mengagumi sosok yang telah dengan mudah masuk ke dalam kehidupannya. Sungguh. Guanlin bukanlah orang yang dengan mudah menerima seseorang dalam hidupnya. Bukannya ia anti sosial. Namun, entahlah. Ia memang lebih pemilih dalam hal pertemanan. Namun, sekarang. Seorang Yoo Seonho merubah semuanya. Namja Yoo itu bahkan dengan mudah meluluhkan hati seorang Lai Guanlin. Membuat Guanlin yang dulu selalu dingin berubah. Berubah menjadi Guanlin yang lebih murah senyum. Walaupun tentu senyumnya diperuntukkan untuk Seonho.
Guanlin tersenyum melihat Seonho yang terganggu dalam tidurnya. Namja Yoo itu terlihat bergerak dan bergumam tidak jelas. Menambah kadar keimutan yang ia punya. Menurut Guanlin.
Mata indah itu mulai mengerjap. Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Menatap sekeliling dengan linglung. Sepertinya nyawa dari namja Yoo itu belum terkumpul semua.
"Apa aku menganggu tidurmu?" Seonho terkejut saat mendengar pertanyaan sang kekasih. Sepertinya ia sedari tadi memang tak menyadari bahwa Guanlin berada dihadapannya. Sementara Guanlin tertawa melihat ekspresi Seonho yang terlihat terkejut sekaligus bingung.
Guanlin mendekap namja yang ada dihadapannya. Ia sungguh tak bisa menahan rasa gemasnya kepada sang tunangan. "Kenapa kau menggemaskan sekali." Ucap Guanlin.
"Guanlin hyung?" Ucap Seonho. Suaranya terdengar parau. Suara khas orang bangun tidur.
"Iya, ini aku." Jawab Guanlin dan melepaskan pelukannya. Menatap Seonho yang sekarang sedang tersenyum dihadapannya.
"Hyung baru saja pulang? Maaf aku ketiduran, hyung."
"Ya, hyung baru pulang. Dan tak apa. Kau pasti kelelahan karena mengerjakan tugas." Perkataan Guanlin dijawab dengan anggukan oleh Seonho.
"Sekarang kau segeralah mandi. Bersiaplah, kita akan makan malam diluar." Perkataan Guanlin sontak membuat Seonho bersorak kegirangan. Sementara Guanlin hanya bisa menggelengkan kepalanya. Makanan benar-benar bisa membuat Seonho bahagia.
"Aku akan bersiap dulu, hyung." Seonho segera berlari manuju kamar untuk bersiap. Bahkan tanpa harus repot-repot membereskan buku-bukunya. Dan juga tanpa menunggu persetujuan Guanlin.
Guanlin menatap kepergian Seonho dengan senyum yang terpatri diwajahnya. Sungguh. Melihat namja Yoo itu tersenyum saja sudah membuat Guanlin bahagia. Ya, karena sekarang. Seonho adalah bagian terpenting dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Love You (GuanHo)
RandomPerjodohan. Apa yang kalian pikirkan tentang perjodohan di jaman yang sangat modern ini? Tabu? Ya, mungkin beberapa orang akan menganggapnya seperti itu. Namun tentu saja tidak semua orang berpikiran sama. Masih saja ada orang yang memegang teguh k...