How Can I Love You (25)

463 72 29
                                    

Namja Lai itu melangkahkan kakinya untuk menemui gadis Hwang itu. Ya, karena sekarang Eun Bi sedang berada disebuah cafe yang terletak tak terlalu jauh dari apartemen Guanlin dan Seonho.

Ya. Lagi dan lagi. Akhirnya gadis cantik bermarga Hwang itulah yang menemani Guanlin. Bukan Seonho, kekasihnya.

.

.

.

🍁🍁🍁

Tak ada sebuah hubungan yang tak mengalami cobaan. Ya, semua hubungan pasti akan mengalami cobaan. Entah itu hubungan pertemanan, persaudaraan ataupun hubungan percintaan.

Hanya saja, yang membedakan adalah cara mereka menyelesaikan cobaan itu. Karena setiap orang memang mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.

Ada yang memilih untuk diam. Memendam masalah itu. Berharap semua masalah itu akan berakhir begitu saja.

Ada yang memilih untuk berbicara dan mencari solusi bersama. Ya, mungkin inilah pilihan yang terbaik. Karena masalah tak akan selesai begitu saja jika kita tak berusaha menyelesaikannya.

Namun apa yang akan terjadi, jika dua orang yang sedang berselisih mempunyai pemikiran yang berbeda. Yang satu menginginkan untuk berbicara agar kesalahpahaman yang mereka alami segera terselesaikan. Sementara yang satu memilih untuk diam. Seakan tak terjadi apa-apa.

Menurut kalian, apa masalah yang mereka hadapi akan terselesaikan? Ataukah kesalahpahaman itu semakin lama akan menjadi masalah yang semakin besar, yang bisa saja mengancam kelanjutan hubungan mereka?

.

.

.

"Seonho, bisakah kita bicara sebentar? Jangan menghindariku terus seperti ini?" Namja tampan bermarga Lai itu masih berusaha membujuk sang kekasih untuk bersedia berbicara dengannya. Ia ingin membicarakan hubungan mereka yang akhir-akhir ini seakan semakin menjauh satu sama lain. Ah, atau lebih tepatnya Seonho semakin sibuk dengan urusannya sendiri. Mengabaikan Guanlin, sang tunangan.

"Maaf, hyung. Tapi aku harus segera pergi. Teman-temanku sudah menunggu." Namun lagi dan lagi. Namja Yoo itu terus saja menolak. Beralasan bahwa teman-temannya sudah menunggu.

Guanlin menghela napas lelah. Ia sudah cukup bersabar dengan semua tingkah Seonho akhir-akhir ini. Bahkan ia tak masalah saat Seonho pulang larut malam, karena namja Yoo itu beralasan mengerjakan tugas. Ia hanya ingin Seonho meluangkan waktunya sebentar untuk berbicara.

"Aku hanya meminta waktumu sebentar, Yoo Seonho. Apa aku begitu tak berharganya sampai kau tak mau berbicara denganku?" Guanlin berucap dingin. Sementara Seonho terdiam. Sungguh. Ucapan Guanlin membuat hatinya sakit. Bukan. Bukan ini yang ia inginkan. Namun, sungguh. Saat ini ia tak bisa.

"Maafkan aku, hyung. Aku harus segera pergi." Lirih, Seonho. Namja Yoo itu melangkahkan kakinya menjauh dari Guanlin. Terus saja berjalan, tanpa menunggu jawaban dari Guanlin. Sementara Guanlin hanya diam. Tak berniat menghentikan Seonho.

.

Guanlin menatap televisi yang ada dihadapannya dengan tatapan kosong. Televisi itu memang menyala. Namun Guanlin tak fokus melihat acara yang sedang ditayangkan disana. Namja Lai itu sibuk dengan pikirannya sendiri.

Namja tampan bermarga Lai itu menghela napas untuk yang kesekian kalinya. Sampai sekarang ia masih bingung dengan sikap Seonho yang tiba-tiba berubah. Apa yang salah dengan dirinya? Apa ia melakukan kesalahan sampai membuat Seonho marah? Namun seingatnya, tidak.

How Can I Love You (GuanHo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang