How Can I Love You (15)

570 95 17
                                    

Seonho keluar dari kamar yang ia tempati bersama Guanlin, saat namja Lai itu kembali menutup matanya. Ia berjalan menuju ruang tamu. Dimana terdengar suara televisi yang sedari tadi masih menyala.

Seonho mendudukkan tubuhnya. Memijit pepilisnya, ia tiba-tiba merasa pening. "Apa yang telah aku lakukan? Maafkan aku, hyung." Gumam Seonho, disertai air yang mulai mengalir dari kedua mata indahnya.

.

.

.

🍁🍁🍁

Pagi ini suasana begitu canggung. Sarapan pagi yang selalu penuh dengan keceriaan berubah dengan sangat drastis. Yang terdengar sekarang hanyalah dentingan sendok yang bertemu dengan piring. Tak ada seorangpun dari kedua namja yang sedang sarapan itu ingin membuka suara.

Namja yang lebih tua menyelesaikan makannya lebih dulu. Namja tampan bermarga Lai itu segera berdiri dan menenteng tas yang sedari tadi sudah ada disampingnya. "Aku berangkat dulu. Maaf tidak bisa mengantarmu." Ucapan Guanlin hanya mendapatkan anggukan dari Seonho, sebagai jawaban.

Guanlin segera melangkahkan kakinya keluar dari apartemen. Tanpa menyadari bahwa sedari tadi Seonho menatapnya dengan tatapan sendu.

"Maafkan aku, hyung." Lirih namja Yoo itu. Ia menyeka air mata yang entah sejak kapan sudah menuruni pipinya.

Seonho menghela napas, mencoba menenangkan dirinya. Ia segera membersihkan piring dan gelas yang baru saja dipakai untuk sarapan.

Setelah selesai, Seonho segera berangkat ke sekolah. Menggunakan bus. Seonho kembali menghela napas saat ia sudah duduk didalam bus. Guanlin benar-benar marah padanya. Apa yang harus ia lakukan? Sungguh. Ia tak ingin Guanlin marah. Dan dengan bodohnya, ia telah membuat namja Lai itu marah.

"Kenapa jadi seperti ini?"

.

.

.

"Ada denganmu, Seonho?" Jihoon bertanya karena melihat Seonho yang sedari tadi hanya diam. Namja Yoo itu seakan tak memiliki semangat sama sekali.

Seonho hanya menggeleng dan menelungkupkan kepalanya dimeja, dengan lipatan tangannya yang menjadi bantalan.

"Hei, jangan seperti itu. Aku tahu kau sedang tak baik-baik saja." Entahlah. Seonho harus bersyukur atau tidak mempunyai teman yang begitu peka seperti Jihoon.

"Guanlin hyung marah padaku." Gumam Seonho.

Jihoon mengernyit. "Marah? Kau melakukan kesalahan?" Pertanyaan Jihoon dijawab anggukan oleh Seonho. Ya, semua memang salahnya. Seonho sadar itu.

"Kau sudah minta maaf?" Kembali. Anggukan yang diterima oleh Jihoon.

"Mungkin saja Guanlin hyung butuh menenangkan diri. Sabar saja. Aku yakin kemarahan Guanlin hyung tak akan bertahan lama."

"Semoga saja." Ucap Seonho.

Tak lama kemudian Hyungseob dan Daehwi datang. Membuat Seonho dan Jihoon terkejut melihat cara berjalan Hyungseob yang pincang.

"Astaga! Apa yang terjadi padamu, Hyungseob?" Pekik Jihoon.

"Ada apa dengan kakimu?" Sekarang giliran Seonho yang bertanya. Sungguh. Mereka terlihat sangat mengkhawatirkan Hyungseob yang terlihat sedikit meringis saat berjalan.

"Kemarin aku terjatuh. Lalu kakiku terluka." Jawab Hyungseob setelah mendudukkan tubuhnya dibangku yang ada disamping Jihoon.

"Kenapa kau tidak istirahat saja, Hyungseob? Kau terlihat masih kesakitan saat berjalan."

How Can I Love You (GuanHo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang