Kita tak perlu sempurna untuk menjadi pendamping seseorang.
Karena tak akan ada yang sempurna di dunia ini.
Yang ada adalah sebuah hubungan akan terlihat sempurna jika mereka bisa saling melengkapi. Ya, itulah kuncinya. Saling melengkapi.
.
.
.
🍁🍁🍁
"Mau tambah?" Hyungseob menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan yang diberikan namja tampan dihadapannya. Sementara namja tampan yang tak lain adalah Park Woojin itu hanya bisa terkekeh melihat Hyungseob yang masih saja sibuk menyuapkan es krim kedalam mulutnya.
"Apa kau sangat menyukai es krim?" Woojin kembali bertanya. Sejujurnya ia tak suka didiamkan oleh Hyungseob yang sibuk dengan es krim.
"Sangat. Es krim adalah kekasihku." Jawab Hyungseob, polos. Dan jujur. Karena sungguh, ia memang sangat menyukai makanan manis nan dingin itu. Bahkan ia sudah mendeklarasikan es krim sebagai kekasihnya.
"Kekasih? Apa kau bercanda?" Sungguh. Woojin tak habis pikir dengan namja yang ada dihadapannya. Bagaimana bisa namja Ahn itu menjadikan es krim sebagai kekasih? Memangnya di dunia ini sudah tak ada yang single? Setahunya, banyak. Bahkan ia sendiri juga single. Eh?
"Aku tak bercanda. Aku sudah menganggap es krim sebagai kekasihku. Karena hanya es krim yang bisa membuatku bahagia. Melupakan semua masalah yang sedang aku alami." Hyungseob menjawab pertanyaan Woojin, namun ia masih sibuk dengan es krim dihadapannya. Seakan es krim itu akan hilang jika ia memalingkan wajahnya, walau sebentar.
Woojin terdiam mendengar jawaban Hyungseob. Woojin sadar dengan maksud dari jawaban namja Ahn itu. Ya, lebih tepatnya Hyungseob kesepian. Sendiri. Tak ada tempat untuknya berkeluh kesah. Ah, walau sebenarnya ada sahabat yang tentu akan memdengar semua keluh kesah Hyungseob. Namun bukankah tak semua masalah bisa kita ceritakan? Sebagian orang mungkin akan menceritakan semua masalah yang sedang ia alami. Namun ada juga yang beranggapan bahwa lebih baik ia memendam masalahnya. Bukan. Bukan karena ia tak percaya. Namun lebih tepatnya ia tak ingin menyusahkan orang lain, karena masalah yang ia alami.
"Sekarang bukan hanya es krim yang akan membuatmu bahagia. Ada aku yang akan membuatmu bahagia." Ucapan Woojin membuat Hyungseob berhenti menyuapkan es krim ke dalam mulutnya. Apa ia tak salah dengar? Sungguh. Ucapan Woojin benar-benar membuatnya terkejut.
"Ap- apa maksudmu, Woojin?" Bahkan Hyungseob sampai tergagap karena terlalu terkejut. Masih tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Bukankah sekarang kita adalah teman? Sebagai teman tentu saja aku akan membuatmu bahagia." Jawab Woojin, santai.
Sementara Hyungseob hanya tersenyum sendu. Teman, ya? Apa tak boleh lebih dari teman? Bisakah?
"Apa perkataanku salah?"
Hyungseob segera menggeleng sebagai jawaban. "Ahahaha, tentu saja tidak." Jawab Hyungseob, mencoba menutupi kekecewaan yang sekarang sedang ia rasakan. Sementara Woojin hanya mengangguk. Tak menyadari tatapan sendu namja Ahn itu untuk dirinya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Love You (GuanHo)
DiversosPerjodohan. Apa yang kalian pikirkan tentang perjodohan di jaman yang sangat modern ini? Tabu? Ya, mungkin beberapa orang akan menganggapnya seperti itu. Namun tentu saja tidak semua orang berpikiran sama. Masih saja ada orang yang memegang teguh k...