I miss you. No, let me correct that. I miss the old you, the one that cared about me
- Emma Leonard
Song: I Won't Give Up - Jason Mraz
Don't forget to vote!
...
Tujuan Beby Abhyaksa ke Oslo bukan semata-mata hanya untuk menjadi turis dan berlibur ala traveling goals. Selain itu, dia ingin menyapa keponakannya yang baru saja lahir di dunia ini.
Beby adalah anak kedua dari dua bersaudara. Memiliki kakak lelaki bernama Adam Abhyaksa yang bekerja menjadi salah satu staff Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Oslo—Norwegia.
Dan begitu menikah, Adam membawa istrinya untuk menetap saja di Oslo dan satu setengah tahun setelah pernikahan, lahirlah keponakan perempuan Beby yang di beri nama Norway Abhayksa.
Unik, bukan? Beby yang menyarankan nama itu dan mas Adam menyetujuinya.
Tapi sebenarnya, bukan menjenguk keponakan yang menjadi tujuan nomor satu Beby. Jadi, tujuan nomor satu Beby adalah...
MENONTON KONSER SHAWN MENDES DI OSLO!
Ya, itu dia! Dan Beby sekarang sudah keluar dari Oslo Spektrum Arena sambil terus tertawa-tawa sendiri, meloncat-loncat kegirangan, dan bahkan mencium-cium tangan kanannya.
"You will keep kissing your hand?" Livda, Salah satu teman bule asal Oslo yang baru Beby kenal beberapa jam yang lalu terkikik geli di samping Beby. "After you got Shawn Mendes handshake?"
Beby sontak terbahak. "Of course i am!"
"Han er gal—dia gila." Seorang gadis berambut blonde juga mengejek Beby, namun bermaksud bercanda.
Livda hanya terkekeh sambil merangkul Beby. "Vi bør ta bilder før avskjed."
"Ngomong opo to?" Beby mengernyit tidak paham. "Eum, sorry. But i don't understand your language, guys."
"Ups, sorry." Livda kemudian melirik temannya yang berambut blonde, menyuruhnya mendekat kearah Beby dan dirinya untuk mengambil foto selfie. "We have to take some photos before we apart."
Beby tertawa geli, kemudian berpose kearah kamera sambil bergumam. "Ngomong to ket mau—ngomong dong dari tadi."
Biar saja, Beby di buat mereka bingung dengan bahasa mereka yang seperti alien. Jadi sebagai warga Indonesia yang mencintai Bahasa, Beby akan mengeluarkan Bahasa-nya.
Namun kejahilan Beby tidak berlangsung lama karena jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Sedangkan Beby masih memiliki waktu dua jam lagi untuk berjalan-jalan sendirian mengelilingi pusat perbelanjaan di Oslo sebelum kakaknya—Adam meneleponnya nanti.
"Ha det!—Good bye!" Teriak Beby sambil melambaikan tangannya ketika Livda dan teman berambut blonde-nya mulai menyebrang jalan.
"vi ses igjen—sampai jumpa lagi, Beby!" Teriak Vilda dan temannya. Sedangkan Beby hanya tersenyum riang, masih dengan tampang bloonnya karena dia tidak tahu bahasa Norway.
Tapi kemudian Beby kembali menatap tangannya dan kembali terbayang sebuah keberuntungan malam ini. Beby bisa berdiri di dekat panggung dan ada di samping Shawn Mendes yang berjalan.
Tanpa disangka-sangka, ketika Beby mengulurkan tangannya, Shawn Mendes menyambut uluran tangannya dan menjabatnya dengan erat sambil tersenyum pada Beby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Hope [END]
RomancePacaran bertahun-tahun dan saling mengenal pasangan dengan baik tidak menjamin akan selamanya bertahanan lalu mengantarkan ke jenjang pernikahan. Itulah yang dirasakan Dirgantara Felixiano, seorang lelaki dingin dan datar yang hubungan pacaran s...