Karena ini akhir pekan, dan karena Gaga baru saja melamar Beby, maka dari itu Beby tak melepas Gaga begitu saja dari rumahnya.
Beby sedari tadi memutuskan untuk menonton drama Meteor Garden 2018 yang menjadi kesukaannya saat ini.
"Aduh, kayaknya hidup pemeran cewek itu kasihan banget ya, mas?"
Gaga diam, karena sebenarnya dia sudah sedikit mengantuk karena menonton drama yang aneh itu menurutnya.
"Iya sih dapat cowok ganteng, tapi cowoknya galak." Racau Beby sambil mengerucutkan bibirnya. "Nggak direstuin lagi sama calon mertua. Uluh-uluh, kasihan sekali kamu, dek."
"Nggak usah sombong kamu." Celetuk Gaga, dia melirik Beby yang sedang menonton sambil menaruh kepala di pahanya. "Mentang-mentang kita dapat restu."
"Ciye, sekarang udah kita-kitaan, nih." Goda Beby sambil mencolek dagu Gaga dari bawah, membuat Gaga berdecak sebal. "Sombong, dong. Habis dilamar cowok idaman Beby harus sombong. Kalau perlu, besok Beby bikin syukuran di depan café."
"Lebay."
Beby hanya terkikik geli. Dia kemudian menatap Gaga yang sedang berusaha memejamkan matanya.
Walaupun sudah melamar Beby dengan hal yang romantis tapi disertai kekakuan Gaga, namun Gaga tetaplah dirinya. Lelaki yang galak dan tidak menyukai hal-hal berlebihan yang Beby lakukan.
Beby terus memandangi wajah calon suaminya itu, sampai tiba-tiba saja dia mendengar suara pintu rumahnya yang diketuk.
Beby segera berdiri, membiarkan Gaga yang sepertinya sudah tertidur begitu saja. Tapi ternyata pintu sudah dibukakan oleh asisten rumah tangganya.
"Eh, ini mbak Beby-nya sudah disini, mas." Ucap asisten rumah tangga Beby kepada tamu yang masih di luar.
"Siapa, bik?" Tanya Beby tanpa suara, hanya menggerak-gerakkan bibirnya.
"Mas Nichol." Ucap bibi. "Bibi kedalam dulu ya, mbak. Mau bikinin minum."
Mengetahui Nichol yang datang, Beby tak bisa menahan senyumnya. Begitu menampakkan diri dihadapan Nichol, tanpa menunggu lama Beby langsung berjinjit dan mengalungkan lengan di lehernya.
"Nic!!!" Beby memekik tertahan sambil memeluk Nichol dengan erat.
Nichol tersentak, napasnya sampai terasa sesak ketika Beby memeluknya begitu kuat. "Beb—gak bisa napas!"
"Eh," Beby sontak melepaskan pelukannya. Dia tapi masih menyengir bangga.
"Kenapa, sih? Seneng banget ketemu aku kayaknya."
"Senang, dong!" Senyum Beby makin terkembang sempurna.
Tanpa menyadari bahwa kini Nichol yang berdiri dihadapannya tampil dengan pakaian yang lebih rapi, rambut yang ditata lebih rapi dan menggunakan parfum yang wangi.
Melihat senyum Beby seperti itu, membuat jantung Nichol makin berdebar saja. "Iya, senang kenapa makannya?"
"Kamu gak akan percaya, Nic." Beby kemudian mengangkat jemari kirinya dan memperlihatkan kalung dengan bandul matahari itu kearah Nichol. "Aku baru aja dilamar sama mas Gaga!"
Nichol diam. Tidak ada respon apapun selain kelopak matanya yang sedikit membelalak ketika mendengarnya.
"Gaga, Nic! Dirgantara Felixiano, sahabat kamu. Yang bilangnya nggak suka sama aku ternyata malah melamar aku. Dia itu memang gitu ya, Nic? Malu tapi mau orangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Hope [END]
RomancePacaran bertahun-tahun dan saling mengenal pasangan dengan baik tidak menjamin akan selamanya bertahanan lalu mengantarkan ke jenjang pernikahan. Itulah yang dirasakan Dirgantara Felixiano, seorang lelaki dingin dan datar yang hubungan pacaran s...