Bagian 16; Mantan

4.8K 683 44
                                    

Don't forget to vote!

---

Gaga kini sudah berpakaian rapi, duduk di meja makan dengan semangkuk bubur buatan Beby dihadapannya dan gadis freak itu sedang duduk juga dihadapannya. Menatap Gaga dengan senyuman sok manisnya.

"Monggo di dahar, mas." Ucap Beby dengan bahasa jawa. Tapi alih-alih melakukan ucapannya barusan, Gaga malah mengernyitkan alisnya. "Artinya, silahkan dimakan, mas."

Gaga kemudian menatap bubur dihadapannya. "Ini apa?"

"Bubur lah."

"Iya, bubur apa? bubur ayam? Kok kaya gini?" Gaga mendorong mangkuk dihadapannya menjauh. "Dari penyajian juga lebih bagusan penyajian bubur ayam depan komplek."

Mendengar itu Beby sebenarnya ingin langsung menyemburkan tawanya. Gaga ini ternyata masih memiliki sisa humor juga.

Tapi tentu saja dia tidak langsung tertawa. Alih-alih tertawa, Beby malah menahan tawanya itu dan dia mengerucutkan bibirnya.

"Susah tau bikin ini. Makan aja dulu." Perintah Beby.

Yah, walaupun benar kata Gaga. Tampilan bubur buatannya memang begitu sederhana. Sampai sekarang Beby juga tidak tahu apa nama bubur ini sebenarnya.

Bubur ini hanya seperti bubur biasa, dengan campuran ayam di dalamnya, wortel, kentang, lalu diatasnya ditaburi dengan daun bawang serta seledri. Juga di beri keripik emping melinjo.

Beby kemudian menggaruk dahinya. "Beby sampai sekarang nggak tahu apa nama bubur ini. Tapi ibu selalu buat bubur ini setiap ada yang ulang tahun di keluarga Beby, kalau ada yang nggak enak badan dan sakit, ibu juga bikin bubur ini.

"Resepnya sama aja seperti kalau mau bikin sup ayam. Tapi ini versi buburnya." Jelas Beby.

"Jadi?"

"Jadi namanya bubur sayur!" Beby mempersembahkan. "Udah cepat makan. Nggak usah gaya begitu deh. Ini bukan kompetisi Master Chef Indonesia, ya!"

Gaga mengernyitkan dahinya. Kemudian Beby mulai menambahkan. "Beby tahu kamu ini chef terkenal, om Felix juga. Tapi sekali-kali, kamu makan dong makanan biasa tanpa mengkritik secara detail."

"Saya sering kok makan makanan biasa." Gumam Gaga sambil menarik kembali mangkuk berisi bubur itu.

Sifat menyebalkannya kembali lagi. Dia kembali merasa bersalah dengan ucapannya barusan yang tidak langsung menghina bubur ini. kemudian Gaga mulai menyendok bubur itu sambil menatap Beby melalui balik bulu matanya.

Sedangkan Beby mulai mengerjap-ngerjapkan mata. "Gimana rasanya? Enak?"

"Enak."

"Ih, yang bener?" Beby mulai ngotot.

Gaga jadi menghela napasnya. "Kamu nggak mau saya kritik, kan? Yasudah saya bilang ini enak. Soalnya bisa dimakan."

Baiklah, Beby sebenarnya lelah hati dengan Gaga sekarang. Tapi dia bisa apalagi selain ikut sarapan bersama Gaga pagi ini.

"Kamu sudah ketemu mama, kan?" Tanya Gaga di sela-sela sesi sarapan mereka, Beby kemudian mengangguk. "Terus kenapa masih disini?"

"Beby mau buatin sarapan untuk kamu."

"Habis ini kamu pulang?"

Beby menghentikan kunyahannya. Kemudian perlahan-lahan kedua ujung bibirnya tertarik keatas, membuat senyuman sempurna dan itu membuat Gaga ketakutan sendiri. Bisa-bisa bibir itu robek karena terlalu lebar tersenyum.

Finding Hope [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang