Bagian 19; Mengapa Datang Rindu?

4.6K 667 51
                                    

Song: Rindu - Dengarkan Dia

Don't forget to vote!

---

Beby menghela napasnya untuk kesekian kalinya pada hari ini. Dan hal itu tak lepas dari pantauan Cika dan Irsyad-sang barista.

"Bu bos kenapa tuh?" Tanya Irsyad sambil mengisi biji kopi kedalam toples.

"Masih ingat cowok blasteran yang ulang tahun disini seminggu yang lalu?"

Irsyad menoleh sejenak menatap Cika, lalu menganggukkan kepalanya.

"Nah, kata bu bos, dia sudah nggak pernah nyamperin bu bos lagi." Sahut Cika kemudian.

Saking serunya, dia sampai tidak sadar kini Beby sudah berdiri di depan meja konternya dan melayangkan tatapan lelah pada Cika.

Irsyad kemudian berdeham, "sebaiknya kita nggak usah nge-gosipin bu bos deh, Cik."

"Udah gak apa-apa, bu bos juga nggak bakal dengar."

"Wah, udah dengar jelas, tuh." Sahut Beby dengan lantang, membuat Cika terlonjak kaget.

"Ehehe, bu bos." Cika salah tingkah. "Gimana, mas bule-nya sudah ngabarin belum?"

Beby melirik Cika dengan kesal, tapi ketika Cika mengingatkan Beby tentang Gaga, hal itu membuat Beby langsung melipat tangan diatas meja, lalu menumpukkan dahinya disana.

"Biasanya sih, memang cewek selalu gengsi buat nge-kontak cowok pertama kali. Apalagi dalam masa pedekate." Celetuk Irsyad. "Telepon aja lah, bos. Bu bos kan tidak seperti cewek kebanyakan."

"Kok bisa?" Tanya Cika.

Irsyad mengangguk. "Kalau cewek biasa, suka malu-malu di depan cowok yang dia suka. Kalau bu bos kan nggak punya malu. Jadi beda dari cewek kebanyakan! Bu bos ini cewek langka yang harus dilindungi!"

"Kamu kira saya binatang langka?!" Beby mengerang kesal, kemudian dia mengacak-acak rambutnya sesaat. Membuat Irsyad dan Cika melayangkan tatapan miris padanya. "Gimana mau telepon kalau kita nggak pernah tukeran nomor telepon!"

"Apa?!" Sorak Cika dan Irsyad bersamaan.

"Hidup di jaman apa kalian?" Tanya Cika dengan geram.

Sedangkan Irsyad hanya mengeluarkan bunyi hmm hmm hmm ala Nisa Sabyan. "Hm... itu tandanya, mas cowok blasteran itu nggak interested sama bu bos."

"Nggak interested gimana? Awal ketemu di Oslo, dia itu cium bibir aku. Main sosor kaya bebek lagi!" Protes Beby. "Waktu ulang tahun disini, dia juga mengamini doaku biar dia bisa cepat mempersunting aku."

"Kok gitu?"

"Dia itu... mau tapi malu banget orangnya." Beby menggerutu kesal. "Beby juga udah cium bibir dia sebelum pulang waktu ulang tahun dia itu."

"Ap-apa?!" Cika dan Irsyad sampai berteriak kali ini.

"Ini mbak Beby bukan, sih?!" Irsyad bahkan langsung memegang kening Beby. "Mbak Beby-ku sudah tidak polos lagi." Ucap Irsyad dengan nada sedih.

Sedangkan Cika langsung menampilkan wajah berpikir seperti detektif. "Dari cerita bu bos, Cika bisa mengambil hasil analisis ini. Kalau mas blasteran itu adalah cowok kardus! Palsu, pemberi harapan palsu, alias berengsek."

Finding Hope [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang