Bagian 26; Malam Pertama

6.4K 647 47
                                    

Hari ini datang.

Dimana Beby menggunakan kebaya berwarna putih yang begitu cantik, menjuntai kebawah sampai menyentuh lantai nyaris menyerupai gaun.

Tak lupa dengan riasan Paes Ageng yang berupa sanggul pandan. Dipasangi oleh hiasan yang di tusuk ke sanggul bernama cunduk pentul, kemudian hiasan di kepala juga ada gunungan dan lain-lain yang beratnya sampai satu setengah kilogram.

Iya, seberat itu sendiri hiasan di atas kepalanya yang membuat Beby makin cantik saja.

Namun hiasan seberat satu setengah kilogram di kepalanya hanya untuk akad nikah tadi pagi. Setelah Dirgantara Felixiano dan Beby Abhayksa mengucap janji suci dihadapan Tuhan.

Pernikahan sekali untuk selamanya.

Sungguh, Beby benar-benar yakin akan itu ketika dia dan Gaga sudah mengucapkan janji suci mereka, saling memasangkan cincin pernikahan yang indah di masing-masing jari mereka, dan ketika Beby memejamkan matanya, menerima kala Gaga menciumnya dihadapan para tamu undangan dan keluarga mereka.

Malam ini tinggal resepsi yang digelar disebuah ballroom hotel mewah di pusat kota Jakarta.

Resepsi yang mengusung tema ala pernikahan barat. Beby yang harus menggunakan gaun dan rambut yang di curly indah. Sedangkan Gaga memakai tuxedo berwarna hitam yang makin membuatnya terlihat mempesona dan tentu saja makin tampan.

Bahkan Beby tidak bisa menahan senyumannya ketika pintu ballroom terbuka dan para bridesmaid mulai berjalan dihadapannya, menuntun Beby kehadan Dirgantara Felixiano yang sudah menunggunya di tengah-tengah ballroom.

Gaga benar-benar membuat Beby menjadi ratu semalam, atau lebih tepatnya, mereka berdua menjadi raja dan ratu dalam semalam ini.

Dikagumi banyak orang, semua orang berdiri diam dan terlihat senang menyambut kedatangan Beby yang cantik dengan gaun pengantinnya.

Semua orang bersorak senang dan beberapa memanggil nama Beby maupun Gaga. Beby tersenyum dan melambaikan tangannya ketika bertemu teman-temannya yang datang, kerabatnya, atau karyawannya di café serta florist miliknya.

Sampai kemudian tatapan Beby berhenti tepat pada pandangan mata Gaga yang menatapnya begitu intens.

Gaga membungkukan sedikit badannya sambil mengulurkan tangan kearah Beby. Tentu saja tanpa ragu Beby menyambut tangan itu.

Tangan yang kelak akan selalu menggenggamnya hingga tua nanti. Baik suka maupun duka. Mereka berdua akan terus berusaha bersama, Dirgantara Felixiano dan Beby Abhyaksa.

***

"Capek bangettt." Beby mengeluh setelah dia sampai di kamar pengantinnya bersama Gaga yang masih berada di hotel yang sama dengan tempat resepsi mereka diadakan.

Gaga dan Beby kini hanya bisa duduk di sofa, menatap pemandangan jalan raya Jakarta pada tengah malam ini setelah resepsi.

"Kamu capek nggak?" Beby mendongakkan kepalanya ketika bertanya pada Gaga.

"Kakiku sampai mati rasa setelah berdiri menyalami banyak tamu." Jawab Gaga sambil melonggarkan dasi-nya.

Sampai kemudian Beby menegakkan tubuhnya dan membantu Gaga melepaskan dasi itu. Membuat Gaga tanpa sadar menahan napasnya ketika Beby begitu dekat dengan tubuhnya.

Finding Hope [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang