Mereka bertiga kini sudah duduk di ruang kerja Azida. Hanya Azida, Gaga dan Nichol disini. Sera sengaja meninggalkan mereka sejenak karena tidak ingin ikut campur masalah para lelaki ini.
Sera memang teman dekat mereka. Tapi Sera dekat dengan Gaga dan Nichol juga karena dia berpacaran dengan Azida.
Azida duduk sambil bersedekap di depan dada. "Baikan aja kenapa sih? Gue nggak mau nih nanti gue nggak punya groomsmen waktu pernikahan gue."
"Udah batalin aja pernikahan lo. Mau nikah aja ribet." Komentar Nichol, yang langsung dihadiahi delikan tajam dari Azida. "Nggak segampang itu baikan sama bajingan."
Mendengar itu, Gaga hanya menghela napas. "Can't you stop this? Stop act like a child, bro."
"Sorry?" Nichol tertawa meremehkan. "Luka di wajah lo belum cukup? Mau gue tambahin lagi, hah?!"
"Woah... udah-udah!" Azida panik ketika Nichol sudah hendak menyerang Gaga lagi. "Nic, lo bukan preman dan masalah kita ini nggak akan selesai kalau lo pukulin terus wajah Gaga yang udah bonyok gini. Bener kata Gaga, lebih baik selesaikan ini baik-baik."
"Lo belain dia?!"
"Bukan belain, kuyuk!" Azida ikut emosi. Dia langsung mendorong Nichol sehingga terduduk kembali di sofa. "Kalian tuh kenapa sih?! Gue mau nikah ini! Dan kalian berperan penting dalam pernikahan gue. Gue nggak mau nanti punya groomsmen yang diem-dieman. Gue nggak mau pesta bujang sendirian!"
"Biasa aja dong, nggak usah nge-gas."
Azida terdiam. Dia kemudian menghela napasnya dan duduk kembali. Dia menatap Gaga yang hanya diam menatap Nichol dan Nichol yang memalingkan wajah dengan kesal.
"Can you say something, Dirgantara Indonesiaku?" Tanya Azida.
Gaga langsung melemparkan tatapan mata kesal pada Azida. Namun dia kembali menatap Nichol ketika sahabatnya itu menatapnya.
"Nggak ada lagi yang mau gue omongin selain, gue minta maaf sama lo, Nic." Ucap Gaga.
Nichol terdiam. Terlalu muak dengan sikap berengsek Gaga.
"Nic?" Azida memanggilnya. "Gaga minta maaf."
"Lo nikung gue, Ga." Nichol kembali menatap Gaga. "Semenjak lo pulang dari Oslo, gue selalu cerita tentang Beby ke elo. Sedangkan lo malah acuh dengan cerita gue, lo juga bilang kalau lo risih sama Beby. Dan sekarang? Lo lamar dia? Lo punya dendam kesumat sama gue atau lo mau jadiin Beby pelampiasan lo dari Emma?"
"Jangan bawa-bawa nama Emma lagi." Geram Gaga.
"Oh, jadi memang bener? Lo mau balas dendam dengan Emma setelah mendapat kabar kalau Emma sudah menikah sama tunangannya yang sekarang?"
Tanpa kata-kata, Gaga bangkit dan menendang meja dihadapannya dengan keras kearah Nichol.
"Bener kan omongan gue!" Nichol balas mendorong meja itu dengan sama kerasnya.
"Woi!" Azida menengahi, mendorong mereka berdua hingga kembali terduduk. "Kita bukan anak SMA lagi yang main otot buat menyelesaikan masalah. Kita udah dewasa dan lo berdua, berhenti rebutan cewek lagi.
Elo Nic, cewek di luar sana banyak. Bukan cuma Beby, lo bisa cari cewek selain Beby di luar sana."
Nichol langsung mendengkus. "Kalau gitu, kenapa bukan lo aja yang nyari cewek selain Sera?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Hope [END]
RomancePacaran bertahun-tahun dan saling mengenal pasangan dengan baik tidak menjamin akan selamanya bertahanan lalu mengantarkan ke jenjang pernikahan. Itulah yang dirasakan Dirgantara Felixiano, seorang lelaki dingin dan datar yang hubungan pacaran s...