Everyone you meet has something to teach you.
Song: Why - Sabrina Carpenter (Acoustic Version)
---
Setelah hari itu, hari dimana pernikahan Gaga dan Beby terlaksana, segala kehidupan mereka kembali berjalan lagi seperti biasa. Namun tentu saja sekarang sedikit berbeda semenjak hari pernikahan mereka.
Karena setelah itu, apapun yang mereka lakukan, baik Gaga maupun Beby tidak sendiri lagi. Mereka sekarang bagaikan dua kepala yang harus berada dalam satu pemikiran.
Intinya, mereka cukup bahagia dengan kehidupan mereka berdua setelah menjadi sepasang suami dan istri.
"Mas Gaga."
Gaga baru saja duduk di meja makan setelah menyiapkan sarapan untuknya dan Beby. Langsung menatap Beby kemudian. "Kenapa?"
Beby mengernyit heran. Suaminya ini memang begitu perhatian. Bahkan walaupun keduanya bisa memasak, Gaga selalu ingin yang membuatkan sarapan untuk Beby. Bahkan terkadang juga makan malam.
"Kamu nggak inget ini hari apa?" Tanya Beby. Berusaha memancing ingatan Gaga.
Gaga yang sedang meminum kopinya hanya melirik Beby melalui balik bulu matanya. Dia tidak berminat menjawab karena bingung sebenarnya ini hari apa. Maksudnya, bila wanita sudah berucap; kamu nggak inget ini hari apa?
Maka artinya ini adalah hari yang spesial. Namun sialnya Gaga lupa, tidak tahu hari ini ada perayaan apa. Daripada salah menjawab dan Beby marah, maka Gaga hanya mengedikkan bahunya.
Beby sontak menghela napas lelah. "Selamat ulang tahun pernikahan yang ke satu tahun, mas Gaga sayang." Ucap Beby dengan datar.
"Hari ini sudah satu tahun pernikahan kita?"
"Iya." Beby hanya tersenyum seadanya. Kemudian kembali melanjutkan sarapannya, mengolesi butter ke roti panggangnya.
Sebenarnya, menikah dengan Gaga tidak selamanya sebahagia itu. Karena bersuami dengan seorang chef terkenal seperti Gaga, maka mereka berdua jarang merayakan hari spesial dengan makan malam di restoran ternama.
Ya mau makan di restoran ternama bagaimana jika restoran milik keluarga Felixiano cukup terkenal di Eropa dan sudah merambah ibu kota Jakarta.
Gaga tidak pernah memberi Beby bunga, karena Beby pun sudah mempunyai toko bunga, setiap hari bahkan merangkai buket bunga yang indah untuk pembelinya.
Jadi mungkin candle light dinner dengan pasangan sambil diberi sebuket bunga mawar yang cantik hanyalah mimpi bagi Beby.
Gaga orang yang terlalu datar, terlalu dingin, terlalu realistis. Beby kadang lelah menjalani kehidupan rumah tangga ini karena dia harus selalu menggerakan Gaga agar kehidupan rumah tangga mereka lebih berwarna lagi.
***
"Mau kemana?"
"Ke florist. Hari ini ada pelanggan yang pesan seribu bunga mawar buat dirangkai jadi buket yang besar gitu." Jawab Beby sambil berjalan terburu-buru melintasi ruang keluarga.
Gaga hanya diam, memperhatikan istrinya itu yang sibuk mengaduk-aduk tasnya dan kemudian menghela napas lega ketika berhasil menemukan kunci mobil miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Hope [END]
RomancePacaran bertahun-tahun dan saling mengenal pasangan dengan baik tidak menjamin akan selamanya bertahanan lalu mengantarkan ke jenjang pernikahan. Itulah yang dirasakan Dirgantara Felixiano, seorang lelaki dingin dan datar yang hubungan pacaran s...