Dengarkan dirimu saat jatuh
jiwa lembut tak mudak rapuh
terbawa arus—kau luluh.Kelana. Kelana. Kelana.
Dengarkan dirimu saat jauh
dari dia yang membuat kelu
dan kerap menjadikanmu silu.Jatuhlah, Nona. Dan dengarkan jam dinding yang terus berdetak;
satu minggu, satu bulan, satu tahun, satu dasawarsa pun akan kau tunggu.
Bukan begitu, Nona?Kau sangat naif dan aku
sangat menyesal tentang itu
karena kau berlagak seperti penyintas
sedangkan ia inginkan cepat tuntas.Nona, bangunlah. Bangun. Bangun.
Dan, berhentilah
menunggu jarak antara
kau dan dia
untuk mendekat
karena ia lengkara.— Luar Bumi
KAMU SEDANG MEMBACA
LUAR BUMI
Poetryini sajakku, dan ini aku seseorang di Luar Bumi -Luar Bumi Ps: sajak ini tidak sepenuhnya aku yang buat. •••• hey, if you like my story, let's add my account. thank you, readers Started - 28 juli 2018