Bumi, 2038
Hari ini adalah hari terakhirku di bumi dan Ibu kota sekarang berduka. Ia meringis melihat keadaannya yang saban hari semakin meluka. Ibu kota sekarang menangis penaka bulan sudah tak ada.
Kau tahu, dahulu ia tak begini
bahkan tanah siliwangi sudah tak ada
seakan enggan untuk menapak di bumi
tanahnya sudah gersang
semua layu tak ada harapan.Miris. Aku menangis.
Tanah kelahiranku hilang dengan sadis.
Negaraku ada tapi seakan ia menatapku dengan sinis.Ini hari terakhirku di bumi sebelum aku harus pindah ke tempat lain. Juga mungkin, ini akan menjadi tulisan terakhir di buku ini.
Sampai jumpa.
— Luar Bumi
KAMU SEDANG MEMBACA
LUAR BUMI
Poesíaini sajakku, dan ini aku seseorang di Luar Bumi -Luar Bumi Ps: sajak ini tidak sepenuhnya aku yang buat. •••• hey, if you like my story, let's add my account. thank you, readers Started - 28 juli 2018