[Teruntuk Diriku]
Kamu punya bakat apa?
Menggambar garis tak berujung yang menjadikannya karya abstrak lalu kau simpan rapat-rapat dalam buku tanpa ada seorang pun yang tahu? Diam-diam berharap agar gambaran acak itu nantinya hidup pada malam-malam dimana kamu sedang inginkan perang?
Kamu punya bakat apa?
Berkomunikasi dengan banyak orang tanpa rasa gugup dan jantung yang berdebar? Membuat relasi dan pertemanan semakin luas tanpa dihantui insekuritas yang membuas? Atau meraih juara di tiap-tiap olimpiade antar sekolah sampai ke jenjang internasional?
Kamu punya bakat apa?
Nilai di atas rata-rata pada setiap pelajaran tanpa harus remedial? Ulangan harian yang selalu dibanggakan tiap guru pelajaran? Atau yang selalu diagungkan saat ada seminar sekolah tiap minggu?
Kamu punya bakat apa?
Menulis dan merangkai kata sehingga ia lahir menjadi sebuah puisi yang dikenal banyak masa? Berkedok seolah tak tahu apa-apa karena takut dihakimi dan dinilai tak pantas untuk menjadi sebuah karya sastra. Berdiam dan menulis di pojok kamar lalu memindahkannya ke dalam gawai-dan, bam, lahirlah anak-anakmu di media sosial.
Sekali lagi,
kamu punya bakat apa?Berpose di depan kamera layaknya model usia muda yang dikenali banyak orang? Tanpa senyum tanpa rias, kau tidak mengelak jepretan kamera, berpakaian seadanya asal kau nyaman dan kau suka seolah-olah setan yang selalu ada di kamar tidak pernah ada.
Kamu, mau sampai kapan?
Menghindar dan mengelak dan menolak dan menyesal dan akhirnya kau terus bersembunyi di balik jubah hitam usang itu? Tak kasihan melihat dirimu yang semakin hari semakin padam karena insekuritas dan setan yang selalu mengambil peran?
Tak kasihan, kah?Mau sampai kapan?
- Luar Bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUAR BUMI
Puisiini sajakku, dan ini aku seseorang di Luar Bumi -Luar Bumi Ps: sajak ini tidak sepenuhnya aku yang buat. •••• hey, if you like my story, let's add my account. thank you, readers Started - 28 juli 2018