Before and After

1. Start

Chaeyeon menoleh mendengar suara gebrakan. Terlihat Irene yang ternyata barusaja membanting tas ke meja. Kekesalan terlihat begitu jelas di wajah Irene. Tak jarang, terdengar gerutuan samar yang keluar dari bibir Irene. Melihat itu saja, Chaeyeon langsung mengerti apa penyebab kekesalan Irene. Terlalu mudah ditebak mengingat Irene begitu jarang terlihat kesal.

"Taehyung menaruh katak di lokermu lagi?"

Irene mendelik mendengar Chaeyeon. Perkataan Chaeyeon mengingatkan Irene pada saat jam olahraga minggu lalu. Irene masih ingat jelas mengenai seekor katak yang melompat dari dalam lokernya ketika ia hendak mengambil kaos olahraga. Irene tidak takut. Hanya terlalu terkejut. Tapi tetap saja. Saking terkejutnya, Irene bahkan sempat terjungkal dan mendapat tawa dari seluruh siswa di koridor.

"Pagi ini dia mengajakku berangkat bersama. Tapi dia menyuruhku turun di jembatan. Ia bilang, ada barang yang tertinggal di rumah. Tapi apa? Ternyata dia malah meninggalkanku di sana. Benar-benar menyebalkan. Kim Taehyung sialan."

Chaeyeon hanya bisa menggeleng prihatin pada Irene. Setelahnya, Chaeyeon memilih untuk lanjut membaca novel. Tak lupa, ia melepas earphone yang ia pakai. Itu pun hanya agar Irene merasa Chaeyeon mendengarkan apa yang gadis itu katakan. Padahal Chaeyeon hanya mengangguk-angguk tanpa mendengarkan apa yang Irene katakan. Toh, apa yang Irene katakan tak akan jauh-jauh dari topik betapa menyebalkannya seorang Kim Taehyung. Jadi bukan hal yang mengejutkan apabila Chaeyeon sampai menghafal kalimat-kalimat yang biasa diucapkan Irene bila membahas mengenai Kim Taehyung.

Hal yang selalu Chaeyeon lakukan setelah bel istirahat berbunyi adalah pergi ke perpustakaan. Tentusaja untuk melanjutkan acara membaca novel yang sempat tertunda akibat jam pelajaran. Namun kali ini, Chaeyeon harus menelan keinginannya bulat-bulat karena panggilan alam yang mengharuskan Chaeyeon untuk segera makan. Chaeyeon memang belum sempat sarapan karena Tuan Jung, Ayah Chaeyeon berangkat kerja lebih pagi. Hal itu mengharuskan Chaeyeon untuk ikut berangkat pagi mengingat Tuan Jung lah yang akan mengantar Chaeyeon ke SHS.

Kini disinilah Chaeyeon berada. Ia berada di kantin bersama Irene dan juga Lisa. Di hadapan Chaeyeon sudah tersaji sepiring penuh makanan. Tentusaja Chaeyeon tak lupa menambah porsi makannya. Chaeyeon tak akan bisa berpikir dengan benar bila ia tengah berada dalam mode lapar.

Berbeda dengan Chaeyeon, Irene justru akan menambah porsi makan apa bila ia merasa kesal. Oleh karena itu, Lisa yang melihat porsi makan kedua gadis itu yang bertambah mau tak mau merasa penasaran. Jadilah ia yang menjadi orang pertama yang membuka sebuah percakapan di sana.

"Hei, ada apa ini? Tak mungkin aku melewatkan banyak hal hanya dalam kurun waktu kurang dari empat jam bukan?" pancing Lisa. Sebuah senyum penuh arti terpasang rapi di wajah gadis bersurai pirang itu.

Lisa berdecak begitu tak mendapati respon dari Chaeyeon maupun Irene. Namun itu tak membuat Lisa kehabisan ide. Ia beralih mencondongkan tubuh ke arah Irene. "Ngomong-ngomong, aku sempat melihat Taehyung tebar senyum pagi tadi. Apa itu ada hubungannya denganmu, Irene?"

Seketika itu pula terdengar suara sesuatu yang patah. Lisa menatap ngeri pada piring Irene yang sepertinya telah terbelah akibat Irene yang terlalu kuat menusuk ayam di piringnya dengan garpu. Setelah itu, Irene kembali makan seolah tak ada apapun yang terjadi.

"Kau tak berniat untuk melakukan hal itu padaku juga bukan?"

Itu bukan Lisa yang bicara. Melainkan Taehyung yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Irene. Niatnya Taehyung ingin menyapa Irene sekaligus memperburuk mood gadis itu. Namun ternyata hanya dengan mendengar nama Taehyung saja mood Irene sudah bisa bertambah buruk. Diam-diam Taehyung bersorak penuh kemenangan di dalam hati.