9. It's You

344 60 9
                                    

Chaeyeon benar-benar tak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia ingin menolong Taehyung, tapi ia tidak bisa berkelahi. Ia juga tak mungkin memanjat dinding yang menjebak mereka. Dinding itu bahkan lebih tinggi dari dinding yang Chaeyeon panjat dulu. Ugh, kebetulan yang sangat tak menguntungkan.

Jujur saja Chaeyeon sedikit terkejut mengetahui bahwa Taehyung cukup mahir berkelahi. Buktinya beberapa kali ia berhasil melayangkan pukulan keras serta menjatuhkan orang-orang itu. Yah, meskipun ia harus mendapatkan pukulan yang lebih keras sebagai bayarannya.

Chaeyeon kembali meringis saat Taehyung kembali memperoleh pukulan. Terlihat pipi Taehyung yang membiru. Chaeyeon ingin melakukan sesuatu. Ia ingin membantu. Lagipula Taehyung harus menghadapi orang-orang itu juga karena Chaeyeon. Chaeyeon yang membawa orang-orang itu meski itu bukan kemauannya. Tapi apa yang bisa Chaeyeon lakukan?

Chaeyeon memandang sekitar, memindai apakah terdapat alat yang bisa ia gunakan. Pandangan Chaeyeon pun jatuh pada sebuah balok kayu di dekat tong sampah. Tanpa pikir panjang, Chaeyeon bergegas mengambil balok kayu berukuran cukup besar itu.

Dengan jantung yang berdebar penuh adrenalin, Chaeyeon mengambil langkah mendekat. Ia meneguk saliva susah payah sebelum menghantamkan balok kayu itu ke kepala salah satu pria yang berdiri paling dekat. Seketika itu pula pria itu terjatuh, tak sadarkan diri. Sepertinya Chaeyeon memukul di titik yang tepat.

"Woah, itu pasti sakit." Chaeyeon bergumam pada diri sendiri. Perhatian Chaeyeon segera teralih pada empat pria tersisa yang kini memandang Chaeyeon. Seketika itu pula Chaeyeon yakin bahwa sasaran orang-orang itu memanglah dirinya. Chaeyeon tertawa garing. "Hai. Ugh, aku tak sengaja memukulnya," ujar Chaeyeon.

Awalnya orang-orang itu hanya diam, memikirkan perkataan Chaeyeon. Namun beberapa detik kemudian, mereka kompak berjalan mendekati Chaeyeon, membuat Chaeyeon panik seketika. Segera saja Chaeyeon mengacungkan balok kayu yang beralih fungsi sebagai senjata itu.

Taehyung yang melihat mereka hendak mendekati Chaeyeon tak tinggal diam. Ia bergegas bangkit, mengabaikan seluruh nyeri di tubuhnya dan menghalangi jalan orang-orang itu. Memegang lengan kanannya yang sedikit bergeser, Taehyung berujar dengan sisa-sisa tenaganya.

"Aku tak tahu apa yang kalian inginkan dari Chayeon. Tapi jika kalian berniat untuk melukainya barang hanya segores pun, aku tak akan membiarkannya."

Chaeyeon tertegun. Ia hanya bisa memandang punggung Taehyung yang mencoba melindungi dirinya. Tidak, Taehyung tak memiliki hubungan apapun dengan masalah Chaeyeon. Seharusnya Taehyung tidak ikut terlibat. Pria itu terlalu baik.

"Tae. Jangan bertindak bodoh. Kau tak perlu melakukan semua ini." Chaeyeon tak bisa mencegah dirinya untuk tidak kecewa. Ia kecewa pada diri sendiri yang tak bisa melakukan apapun.

Taehyung hanya diam. Tak membalas perkataan Chaeyeon. Ia berusaha memikirkan rencana. Namun tak ada satupun yang muncul di benak Taehyung. Saat itu juga Taehyung merutuki dirinya yang tak bisa berpikir cepat dalam keadaan mendesak seperti ini.

Chaeyeon semakin putus asa ketika melihat pria-pria berjas datang mengepung mereka. Begitu pula Taehyung yang tak bergeming di tempat. Meski begitu, ia tak berniat bergeser sedikitpun. Yang Taehyung lakukan sekarang hanya berdecih. Ia sudah kalah telak. Baik dari jumlah maupun tenaga.

Chaeyeon terperangah ketika pria-pria itu malah saling berkelahi, antara pria-pria berpakaian serba hitam dengan pria-pria berjas. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah mereka berkelahi untuk menentukan siapa yang berhak atas kematian Chaeyeon nanti? Atau justru karena hal lain?

Taehyung tak kalah bingungnya dengan Chaeyeon. Namun otaknya langsung memerintahkan untuk melarikan diri dari sana. Ia tak memiliki jaminan bahwa pria-pria berjas itu adalah orang-orang baik. Jadi, setelah mengambil tasnya yang tergeletak, Taehyung segera menarik Chaeyeon untuk meninggalkan gang buntu itu, meninggalkan motor sport biru kesayangannya dengan sedikit tak rela.

Before and AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang