33. It's Always Me

288 47 25
                                    

Pintu terbuka. Derit pelannya membuat jantung Chaeyeon berdebar semakin cepat. Ia tengah berbaring membelakangi pintu balkon kamarnya saat ini, hendak tidur. Sayangnya pesan yang ia terima beberapa saat yang lalu membuat Chaeyeon tak bisa memejamkan mata sama sekali. Dan sekarang sudah terlambat bagi Chaeyeon untuk mengunci pintu balkon kamarnya. Pria itu sudah datang.

Chaeyeon menunggu. Seluruh perhatiannya ia fokuskan untuk mendeteksi suara apapun yang ada. Setidaknya dengan begitu, Chaeyeon bisa menebak apa yang tengah pria itu lakukan maupun dimana pria itu berada sekarang. Tak ada salahnya untuk tetap waspada bukan?

Cukup lama Chaeyeon menunggu, namun tak ada apapun yang ia dengar selain hembusan nafas yang ia hasilkan sendiri. Sebenarnya apa yang tengah Jungkook lakukan?

Oh, atau justru orang lain yang tengah berdiri di depan pintu balkon kamar Chaeyeon saat ini?

Memikirkan hal itu membuat Chaeyeon menjadi panik. Bodoh. Bagaimana bisa Chaeyeon membiarkan pintu balkon kamarnya tak terkunci pada malam hari seperti ini? Bagaimana jika ada penjahat yang datang? Pencuri mungkin? Dan kini Chaeyeon justru memberikan akses mudah bagi mereka untuk masuk. Sungguh tindakan yang ceroboh.

Tap..

Chaeyeon tersentak saking terkejutnya. Tak bisa dipungkiri jika kini ia semakin gelisah. Jantungnya berdebar semakin cepat. Chaeyeon sudah bersiap menyerang jika saja orang itu hendak melakukan hal aneh.

Masih dalam keadaan diam Chaeyeon menghitung jumlah langkah yang orang itu ambil, memperkirakan sekiranya butuh berapa langkah hingga orang itu berada dalam jangkauan serangannya. Chaeyeon berencana menyerang orang itu begitu terdeteksi hendak melakukan hal aneh. Namun entah karena Chaeyeon yang terlalu lama menunggu atau hal lain, rencana Chaeyeon tetap sekadar rencana karena orang itu sudah lebih dulu tiba di dekat Chaeyeon.

Chaeyeon masih diam saat merasakan pergerakan di atas ranjang yang ia tempati, terlalu terkejut sekaligus panik. Saat Chaeyeon berbalik, ia justru disuguhi dengan pemandangan Jungkook yang sudah berbaring nyaman di sampingnya. Tanpa menyapa dan tanpa rasa bersalah. Berbaring di sana seolah ranjang itu adalah miliknya.

Seharusnya ini adalah bagian dimana Chaeyeon berteriak. Namun yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Chaeyeon hanya diam membisu dengan mulut terbuka, tak habis pikir dengan tindakan Jungkook. Dia pikir siapa dirinya?

"Yak! Jeon Jungkook! Jika kau ingin tidur, tidurlah di sofa!"

Bukannya menuruti perkataan Chaeyeon, pria bersurai gelap itu justru mengatakan hal lain, masih dengan kedua matanya yang terpejam. "Seorang pria memintamu tidak mengunci pintu agar dia bisa masuk kemari di malam hari. Menurutmu, sebodoh apa dirimu hingga dengan mudahnya menuruti permintaan pria itu?"

Perkataan Jungkook membuat Chaeyeon salah tingkah. Chaeyeon tak tahu harus menjawab apa. Pasalnya, Chaeyeon sendiri mengakui bahwa ia sangat bodoh dengan menuruti permintaan aneh Jungkook. Namun bagaimana lagi? Jungkook datang tepat pada saat Chaeyeon menyesali tindakannya. Selain itu, Chaeyeon tak tega membiarkan Jungkook tetap diluar sana semalaman jika ia mengunci pintu balkon. Apalagi sebelumnya kondisi Jungkook benar-benar membuat Chaeyeon panik. Jadi apa yang salah dengan membiarkan pria itu menumpang tidur di rumahnya sekali lagi?

Yang salah adalah, Chaeyeon membiarkan orang itu menumpang tidur di kamarnya sendiri, bersamanya, tanpa sepengetahuan Il Woo.

Kesal, Chaeyeon memilih bangkit dan mendorong tubuh Jungkook agar berpindah dari atas ranjangnya. Pria itu benar-benar tak tahu terimakasih. Begitulah pikir Chaeyeon. "Kalau begitu jangan datang! Sekarang pergi sana dan cari tempat tidur yang lain!"

Di sisi lain, Jungkook yang mulai tenggelam dalam alam bawah sadarnya hanya berdehem singkat menanggapi perkataan Chaeyeon. Bahkan guncangan yang Chaeyeon berikan padanya sama sekali tak memberi efek apapun. Hal itu tentu membuat Chaeyeon semakin kesal.

Before and AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang