Detik hingga menit mulai berlalu. Tak terasa, sudah setengah jam lebih Chaeyeon menunggu. Latte hangat yang ia pesan pun kini telah berubah menjadi dingin sebab terlalu lama dibiarkan. Chaeyeon pikir, ia tak akan menunggu lama mengingat sang gerangan yang ditunggu tak pernah seterlambat ini bila mereka berjanji akan bertemu. Tapi nyatanya, kali ini Chaeyeon harus menunggu lebih lama dari biasanya.
Tapi haruskah selama ini? Atau mungkin telah terjadi sesuatu?
Menopang dagu dengan tangan, Chaeyeon mengedarkan pandangan. Keadaan di Cafe itu cukup ramai. Nyaris tak ada meja yang tersisa untuk ditempati pelanggan yang baru saja datang. Jujur saja Chaeyeon juga sempat kesulitan mencari meja saat ia sampai di Cafe tadi. Beruntung seorang pelayan memberitahunya bahwa ada meja yang telah disewa untuknya. Ah, benar juga.
Sekali lagi Chaeyeon mengedarkan pandangannya. Kali ini ia mencari seorang pelayan yang tadi memberitahu nomor meja yang telah dipesan untuknya. Begitu mendapati sang pelayan yang berjarak tak jauh dari tempat ia berada, Chaeyeon bergegas memanggil.
"Permisi!" seru Chaeyeon, mencoba memancing perhatian sang pelayan Cafe. Pelayan wanita itu pun memberi isyarat pada Chaeyeon untuk menunggu sebentar. Mau tak mau Chaeyeon harus kembali menunggu sebab pelayan itu juga sedang melayani pelanggan lain saat ini.
Tak butuh waktu lama, wanita tersebut melangkah mendekat ke meja di mana Chaeyeon berada. Senyum ramah menghiasi wajah pelayan itu, membuat sang pelayan terlihat dua kali lebih muda. "Ada yang bisa saya bantu, Nona?" ujarnya, sopan dengan nada yang terdengar begitu ramah dan hangat.
"Ya. Apa kau melihat pemesan meja ini? Dia bernama Kim Taehyung. Apa kau melihatnya datang?"
Pelayan tersebut terlihat berpikir sejenak. Kerutan tercipta di dahinya ketika ia berusaha mengingat lebih jelas demi mendapatkan jawaban dari pertanyaan Chaeyeon. Sejenak kemudian, senyum kembali terlukis di wajahnya begitu merasa mendapat jawaban dari pertanyaan Chaeyeon.
"Seingat saya, Tuan Kim sudah tiba sekitar dua jam yang lalu. Tapi saya sempat melihatnya pergi satu jam yang lalu."
Baiklah, Chaeyeon sama sekali tak memiliki petunjuk kenapa Taehyung bisa datang secepat itu dan pergi begitu saja. Atau mungkin, Chaeyeon yang terlambat sehingga Taehyung memutuskan untuk pergi?
Chaeyeon melirik sekilas layar ponsel miliknya yang menyala, mencari tahu apakah Taehyung telah membalas pesannya atau tidak. Sayangnya tak ada notifikasi apapun di sana. Ia pun mencoba mengingat jam pertemuan mereka, namun tak menemukan tanda bahwa ia telah datang terlambat. Lalu, kenapa Taehyung pergi?
"Uh, apa dia tak mengatakan sesuatu? Seperti memberitahumu bahwa dia akan kembali nanti?" Chaeyeon bertanya, menggali informasi lebih banyak. Setidaknya agar ia bisa memutuskan untuk pulang atau melanjutkan kegiatannya menunggu Taehyung.
"Tidak. Tuan Kim tidak mengatakan apapun saat pergi. Apa ada hal lain yang bisa saya bantu? Mungkin anda ingin memesan sesuatu?"
Chaeyeon diam sejenak. Ia sedikit kecewa karena tak mendapatkan info yang ia inginkan. Sambil tersenyum tipis, Chaeyeon menggeleng pelan pada pelayan itu yang masih setia menunggu jawaban. Helaan nafas langsung ia hembuskan begitu sang pelayan undur diri. Chaeyeon berdecak, kembali menopang dagu sambil memandang ke sembarang arah.
Di dalam hati, Chaeyeon mulai menggerutu. Sebenarnya apa yang Taehyung tengah lakukan? Apa pria itu akan kembali? Tapi kapan?
Chaeyeom mendengus, menggebrak meja sedikit keras sebagai pelampiasan kekesalannya. Setidaknya, Chaeyeon masih ingat bahwa ia tengah berada di tempat umum dan Cafe ini bukan miliknya. Chaeyeon tentu tak ingin berakhir diusir sebab mengganggu kenyamanan pelanggan lain hanya karena Taehyung. Terpaksa ia harus memendam kekesalannya kuat-kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before and After
FanfictionApa reaksimu jika kau melihat sesuatu yang seharusnya tidak bisa kau lihat? Misalnya hantu mungkin? Lalu bagaimana jika kau diberi kesempatan untuk melihat hal-hal semacam itu? Hampir seluruh orang akan menolak kesempatan tersebut. Sialnya, Chaeyeo...