30. Fall

246 46 19
                                    

"Karena entah untuk alasan apa...aku merasa bahwa kedatanganku kemari hanya untuk bertemu denganmu, Chaeyeon."

Bungkam. Yang bisa Chaeyeon lakukan saat ini hanya bungkam. Tatapannya masih terpusat pada sepasang manik kelam milik Jungkook. Apa yang harus Chaeyeon lakukan sekarang? Jujur saja ia ingin mengatakan segalanya pada Jungkook, mengingatkan Jungkook. Namun di sisi lain, Chaeyeon tak ingin kebiasaan lama Jungkook kembali.

Chaeyeon tak ingin Jungkook terus gelisah karena tak bisa tidur dengan nyenyak. Namun Chaeyeon juga tak mau berjuang sendirian. Rasanya, tak ada apapun yang bisa Chaeyeon lakukan jika ia hanya sendirian.

Tidak. Chaeyeon tak bisa memberitahu Jungkook. Bagaimana pun juga, keadaan Jungkook lebih penting dari pada egonya sendiri. Oleh karenanya lah kini Chaeyeon menutup mulutnya rapat-rapat. Ia menunduk, tak lagi berani bersitatap dengan kedua mata Jungkook. Karena jujur saja, melihat keputus asaan di dalam mata Jungkook membuat dada Chaeyeon ikut sesak.

Jungkook hanya bisa tersenyum sinis. Sangat mudah bagi Jungkook untuk mengetahui jawaban dari pertanyaannya hanya dengan melihat gelagat Chaeyeon. Meskipun gadis itu tak membenarkan, tapi gadis itu tidak menyangkal sama sekali. Hal itu sudah cukup bagi Jungkook.

Jujur saja, Jungkook tak senang. Sebenarnya apa yang mereka takutkan? Apa yang coba mereka sembunyikan darinya? Kenapa mereka begitu bersikeras tidak menjelaskan apapun?

"Kau juga tak akan memberitahuku bukan?" gumam Jungkook dengan nada getir. Benar saja, Chaeyeon hanya diam.

Perlahan Jungkook melepaskan cengkeramannya pada kedua tangan Chaeyeon. Ia menunduk, memejamkan mata, mencoba menekan segala emosi di dalam dirinya untuk waktu yang lebih lama. Namun percuma. Segala emosi itu malah ingin meledak. Bisa Jungkook rasakan beban di pundaknya semakin berat. Begitu juga dadanya yang semakin terasa sesak. Bernafas pun terasa begitu berat bagi Jungkook.

Kondisi Chaeyeon tak jauh berbeda. Gadis itu kini memejamkan mata rapat-rapat merasakan dahi Jungkook yang bersandar di dahinya. Tak ada yang berbicara. Mereka berdua hanya diam, membiarkan setiap helaan napas yang mereka timbulkan menyatu di udara.

Susah payah Chaeyeon mencoba menekankan pada dirinya sendiri bahwa apa yang ia lakukan sudah benar, bahwa semua akan baik-baik saja. Namun tetap saja, semakin keras Chaeyeon berusaha, semakin keras pula rasa bersalah itu mencoba menghancurkan keyakinan Chaeyeon.

"Tahukah kau?"

Suara Jungkook kembali terdengar. Saat itulah mata Chaeyeon terbuka. Masih dalam posisi yang sama, ia menunggu Jungkook menyelesaikan kalimatnya, tanpa berani menatap. Pikiran Chaeyeon terlalu dipenuhi dengan rasa bersalah hingga membuatnya tak ingin mengangkat wajah. Keadaan serba salah ini, benar-benar membuat Chaeyeon tak bisa berkutik.

"Seseorang yang terjebak dalam sebuah labin gelap. Ia berusaha keluar namun tak bisa. Bahkan meski ia memiliki peta labirin itu pun, ia tetap tak akan bisa jika tak ada penerangan apapun yang menunjukkan jalan keluar untuknya." Jeda sejenak. Jungkook gunakan waktu singkat itu hanya untuk menarik sebuah senyum getir.

"Itulah yang tengah terjadi padaku, sejak pertama kali aku membuka mata dan mendapati segalanya menghilang begitu saja. Rasanya, aku bukan lagi seseorang bernama Jeon Jungkook."

Chaeyeon masih bungkam. Ia tak mengeluarkan sepatah kata apapun saat Jungkook beranjak menjauh. Bahkan hingga Jungkook menutup pintu ruang rawat Chaeyeon pun ia tetap diam, tak berkutik. Emosi yang sudah Chaeyeon tahan selama ini pun tiba-tiba meledak begitu saja, membuat dada Chaeyeon semakin terasa sesak.

Before and AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang