42. Lost

253 35 6
                                    

Suasana di sekitar lorong masih sama. Hening dan mencekam serta dipenuhi oleh para penjaga yang berlalu lalang dengan senjata. Mereka terlihat masih mencari. Kali ini dengan sedikit tergesa sebab nyawa keluarga mereka akan terancam bila tak segera menemukan target dalam waktu dekat. Beruntungnya sang target sempat menampakkan diri, jadi mereka bisa memusatkan pencarian di satu titik dan menutup jalan keluar disekitarnya. Yah, itu merupakan kabar baik bagi mereka, namun tidak bagi sang target.

Taehyung menyadarinya. Suara tembakan yang sempat terdengar menggema, hingga para penjaga yang bergerak menuju satu arah. Dalam sekejap ia bisa mengambil kesimpulan bahwa sampai saat ini mereka masih belum bisa menangkap Chaeyeon. Ini merupakan peluang baginya karena penjagaan di sekitarnya akan berkurang. Namun hal ini juga merupakan peringatan bahwa ia harus segera bergegas bila ingin menyelamatkan Chaeyeon dari kepungan para penjaga.

Ia harus berpikir cepat. Ia memang sudah berhasil bebas dari ruang tahanan, namun ia masih belum bisa bebas dari dua penjaga yang sedang mengawal dirinya untuk menemui Jonghan. Rencana awal Taehyung adalah mengulur sebanyak mungkin waktu dengan mendapatkan kepercayaan Jonghan lagi. Namun mengingat kekacauan yang sedang terjadi saat ini, sepertinya Taehyung harus mengubah rencananya.

Andai saja ia sudah mengetahui lokasi Chaeyeon maka akan lebih mudah bagi Taehyung untuk menyelamatkan Chaeyeon tanpa memperbesar resiko dirinya kembali tertangkap. Sayangnya Taehyung sama sekali tidak tahu dimana Chaeyeon berada saat ini. Jika ia mengikuti para penjaga itu pun belum tentu ia bisa menemukan Chaeyeon lebih dulu. Itu pun juga belum termasuk cara melarikan diri dari mereka setelahnya. Oh, dan jangan lupakan Jungkook yang masih terjebak di ruang tahanan.

Baiklah, Taehyung benar-benar ingin membenturkan kepalanya ke dinding. Sepertinya menjadi seorang penyelamat bukan pekerjaan yang cocok untuknya.

"Semua penjaga bergerak ke sisi barat."

Suara itu terdengar begitu samar. Taehyung nyaris tak mendengarnya karena terlau serius berpikir. Jika dilihat dari volume suara itu, jelas sekali bukan kedua penjaga disisi kanan dan kirinya inilah yang berbicara. Sontak langkah Taehyung melambat. Ia ingin mendengar suara itu lagi untuk memastikan darimana arah datangnya.

"Target terlihat sedang menuju..."

Sudah dipastikan. Meski tak terdengar lagi, Taehyung yakin suara itu berasal dari balik sebuah pintu yang beberapa detik lalu barusaja ia lewati. Siapapun yang ada di dalam sana, sepertinya dia memiliki peran penting dalam penangkapan target mereka. Dan Taehyung tahu betul peran penting seperti apa yang orang itu pegang. Terimakasih pada pendengarannya karena kini kepala Taehyung mendapatkan bahan untuk kembali bekerja merancang rencana.

Dalam diam, pandangan Taehyung mulai berkelana. Ia memperhatikan keadaan di sekelilingnya. Hanya ada ia dan kedua penjaga yang mulai terlihat kesal karena langkah lambat Taehyung. Kemungkinan kedatangan penjaga lain pun kecil karena Taehyung tak mendengar suara apapun selain langkah kakinya sendiri berserta penjaga yang mengawasinya. Jarak antara dirinya dan ruangan yang ia lewati tadi pun cukup jauh sehingga orang-orang di dalam sana tak akan mendengar keributan yang hendak ia timbulkan.

Kini Taehyung hanya harus bersabar sedikit lagi. Hanya sebentar...

"Berjalan lebih cepat!"

Sekarang!

Batin Taehyung berseru. Dengan gerakan cepat ia berbalik untuk melayangkan pukulan telak dengan kedua tangannya yang terborgol. Kuat dan cepat. Tanpa memberikan waktu bagi penjaga itu untuk bereaksi atas datangnya serangan.

Before and AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang