Mobil yang mereka tumpangi memasuki kawasan taman pemakaman. Sekretaris Kim sedikit gelisah mengetahui Xander berminat mengunjungi makam di sana. "Untuk apa Anda ke sini, Bos?" tanyanya.
"Coba kau tebak!" tegas Xander.
Dalam benak Sekretaris Kim adalah Kimberly yang berpikir. Di pemakaman itu ada kuburan kedua orang tuanya. Namun Kimberly tidak merasa Xander akan repot-repot mengunjungi makam mereka. "Apakah ada kerabat Anda di sini, Bos?"
Sudut bibir Xander terangkat sebelah. Tampaknya menyentuh sisi sentimentilnya membuat Kimberly keder. "Betul sekali, Sekretaris Kim! Aku kemari untuk mengunjungi makam kerabatku."
Siang itu, matahari musim semi sedang ramah bersinar. Udara semilir mengembus bersamaan kupu-kupu kecil yang mencari nektar di bunga-bunga sekitar.
Mobil limosin hitam berhenti di bawah pohon rindang. Marcus membukakan pintu mobil untuk bosnya. Xander keluar limosin dengan membawa buket bunga lili putih. "Kau harus melakukan ini, Xander?" tukas Sekretaris Kim yang mengubah mode-nya menjadi Kimberly. Dia mengiringi Xander berjalan menyusuri jalan setapak yang membelah taman yang identik dengan ketenangan itu. "Kau benar-benar punya kerabat di sini? Kau tahu kau banyak urusan penting, buat apa menyempatkan ke tempat ini?"
"Aku selalu menyeisihkan waktu untuk kerabatku di setiap ksempatan, kau seharusnya tahu itu," sahutnya. Tidak seperti Kimberly yang tidak dibesarkan sepenuhnya dalam keluarga utuh, Xander memiliki banyak kerabat dekat. Memiliki hubungan yang baik dengan mereka perlu dilakukan untuk melancarkan bisnis. Xander terus melangkah dengan kakinya yang panjang, membuat Sekretaris Kim mempercepat langkahnya."Oh, ya, sekarang aku tahu, Bos," sahut Sekretaris Kim dan ketika Xander Xin berhenti di depan makam orang tuanya, wanita itu terdiam membisu. Xander membungkuk meletakkan karangan bunga lili di pusara Alicia Ryder lalu berpindah ke makam di sebelahnya, makam Robert Ryder. Di sebelah makam Robert Ryder adalah makam kakak Kimberly. Violet Ryder.
Xander meletakkan karangan bunga di ketiga makam itu. "Aku tidak menyangka kau akan peduli pada mereka, Bos," gumam Sekretaris Kim. Tanpa mengalihkan tatapannya pada pusara Alicia, Xander menyahut, "Mereka kerabat istriku, berarti menjadikan mereka kerabatku. Meskipun sudah lama wafat, aku harus menyampaikan rasa hormat dan terima kasihku pada mereka."
"Buat apa?"
Xander menoleh pada Sekretaris Kim dan tersenyum tipis. "Keberadaan mereka yang telah membuatmu hadir ke dunia ini, karena itu aku harus berterima kasih. Tanpa mereka, kau tidak akan ada seperti sekarang."
Sekretaris Kim tidak bicara lagi. Dia melihat buku catatan dan ponselnya untuk memeriksa jadwal Xander berikutnya. "Sebentar lagi jam sibuk, sebaiknya kita segera ke bandara, Bos, untuk menghindari macet."
"Baiklah, Sekretaris Kim. Kau tahu apa yang terbaik untukku," gumamnya seraya beranjak. Mereka kembali ke mobil. Kali ini langkah Sekretaris Kim lebih cepat dari sebelumnya seakan terburu-buru. Makam yang baru dikunjungi adalah makam kerabatnya, tetapi wanita itu malah bersikap seperti orang asing. Namun bagi Xander, ketidakpeduliannya justru menjelaskan betapa berdukanya Kimberly harus kehilangan mereka.
Mereka melanjutkan perjalanan ke Bandara Internasional Kota CC. Tiba di bandara, rombongan CEO Xin dan anak buahnya menjadi pusat perhatian orang-orang di bandara. Orang sekharismatik CEO Xin, ditambah lagi Direktur Xin Steel Co.Ltd., Marcus Zurich muncul di keramaian tentu membuat kehebohan layaknya selebritis. Orang-orang bahkan mengambil gambar dan rekaman dengan ponsel mereka.Beberapa petugas keamanan bandara mengawal mereka untuk menghalau keramaian itu. Loco berjalan di depan, memberi jalan untuk CEO Xin. Laki-laki berambut hitam itu berjalan elegan. Wajahnya berhiaskan kacamata hitam dan rahang terangkat tampak arogan. Tubuhnya tinggi semampai dalam balutan setelan mewah dan mantel besar membuat ia tampak agung, seperti makhluk dari nirwana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play In Fire (END)
ActionRomance 21+ Aku mencintainya, tetapi harus meninggalkannya *** Kimberly, gadis yatim piatu yang menikah rahasia dengan seorang CEO karena kebutuhan mendapatkan keturunan. Setelah mendapatkan anak, Kimberly didepak dari kastel mewah Keluarga Xin. Kim...