Stay

11.0 Don't Leave Me : Stay

Chapter 11.0
Don't Leave Me : Stay

.
.
.

Maybe you don't know about this. But the day after you asked me to leave you, I was broken inside. I want to tell you if I already in love with you but the ego inside me hold me. I was so scared yet you try to understand me and go along pretend as if nothing happening. And I'm glad for it.

.
.
.

Hubungan mereka tentu tidak baik-baik saja sejak terakhir pertengkaran terkait orang luar yang hadir diantara hubungan mereka itu terpecah. Jarak itu kembali terbentang dengan kesibukan yang seolah mendukung atas kerenggangan hubungan keduanya. Mereka seolah kembali menjadi orang asing yang hidup dalam satu rumah. Tiada perbincangan hangat yang biasa terbagi, melainkan hanya kalimat singkat yang hanya ditujukan saat berpamitan ataupun suatu hal yang memang harus disampaikan.

Hal itu berlangsung hingga nyaris 1 bulan. Dimana diantara tenggang waktu tersebut, Jieun berusaha mengumpulkan keberanian diantara rasa keraguan juga ketakutan atas respon Yoongi terhadap keinginannya untuk memperbaiki segalanya. Dia sadar akan kesalahannya dan ia telah berpikir banyak tentang apa yang harus dilakukannya. Saat tekad itu telah bulat, ia mulai menjalankan rencananya dengan mengulang perlahan kebiasaan lama diantara mereka, yang diawali dengan dirinya yang kembali memasakkan sarapan untuknya dan Yoongi. Kemudian, dia yang pulang tepat waktu untuk memasak makan malam bagi keduanya. Memang hampa itu terasa, namun penolakan yang tidak ditunjukkan sedikitpun oleh sang suami, baginya menjadi motivasi yang baik untuk melanjutkan rencananya.

Dinding itu seolah perlahan terkikis kian hari, dimana Yoongi mulai kembali bersikap biasa. Waktu yang berputar lambat, tidak menjadi masalah bagi Jieun ketika kepercayaan dirinya kembali untuk membangun kembali hubungan baik bersama sang suami. Perbincangan singkat yang menanyakan kabar satu sama lain, berubah menjadi panjang ketika bibir tidak lagi kelu untuk membagi cerita keseharian yang dijalani.

Dan Jieun tahu benar, ketika hubungan mereka perlahan membaik, perkara lampau yang belum terselesaikan itu akan terungkit kembali. Pada 2 pekan berikutnya, Jieun yang telah memantapkan dirinya untuk meluruskan masalah lampau yang sempat menjadi alasan pertengkaran hebat, harus kembali menelan pahit ketika dia menemukan fakta baru terkait kebersamaan Yoongi bersama wanita lain. Disebuah restoran, duduk berdua dengan senyum hangat dan tatapan lembut pada manik sang suami yang membalas tatap penuh afeksi pada wanita lain di sisinya. Tampak begitu serasi dan manis, seolah mengejek kehadirannya yang tidak diinginkan disana.

"Jieun Noona?"

Jieun tidak tahu apakah Tuhan memang sengaja mengatur sedemikian rupa pertemuan mereka, tepat ketika dia hendak memutar arahnya untuk berbalik pulang, dia bertemu dengan Jungkook, seseorang yang menjadi alasan atas retaknya hubungannya bersama Yoongi.

Jieun enggan menjawab, pun membalas tatap pada pemuda yang tampak menatapnya penasaran dan seolah telah paham jika dirinya tidak akan memberikan jawaban, pria itu beralih untuk menangkap penyebab atas luka yang tampak di mata sang wanita.

"Aku pergi." pamit Jieun langsung saat menyadari tatapan menyelidik yang ditujukan kearahnya dan dia nyaris berhasil melarikan diri sebelum Jungkook menangkap lengannya.

"Aku antar."

"Tidak-"

"Ayo." potong Jungkook tegas, menolak untuk mendengar penolakan Jieun dan hanya menarik wanita itu pergi bersamanya menjauh dari tempat itu.

Melalui sudut matanya ia menyadari akan pandangan yang terarah padanya. Ia mendelik sekilas, menemukan tatapan tidak terbaca yang dilayangkan Yoongi padanya yang kemudian beralih pada sosok Jieun di sisinya yang membuat ekspresi itu sedikit berubah. Jungkook tidak dapat menebak emosi pada wajah itu dan tidak sempat menelisik lebih jauh, dia lebih memikirkan keadaan Jieun saat ini. Maka ketika pandangan itu kembali pada sang lawan bicara yang ada di hadapannya, dan tidak lagi mengarah padanya, Jungkook tidak ragu membawa Jieun pergi.