010 Dream : What Are We?

1.1K 162 57
                                    

Chapter 10
Dream : What Are We?

.
.
.

Day by day passed slowly. How we became closer and how you became sweeter. I can't believe when someone told me something bad about our past. But the dream I had, proving it as if it's true. Although I tried to forget it, but I can't just denied it when it feel like it's true. So that, sometime I was wondering what are we in the past?

.
.
.

Untuk kedua kalinya, Jieun kembali menemui orang lain untuk mencari tahu akan masa lalu yang Yoongi tolak untuk jelaskan. Ialah Jungkook, orang yang sama yang telah diperingati untuknya menjauh. Jelas dia tidak dapat menuruti hal itu. Tidak setelah rasa penasaran yang begitu menyiksanya, dengan segala mimpi buruk yang bahkan terasa nyata.

Dia tidak mengatakan apapun pada siapapun terkait janji temunya bersama Jungkook. 2 hari lalu dia memutuskan untuk menghubungi Jungkook dan sepakat untuk melakukan pertemuan seusai jadwal Jieun besok lusa yang sedang senggang, juga Jungkook yang tengah libur.

"Kau tidak mengingatku benar bukan, Jieun Noona?" tandas Jungkook tanpa basa-basi membuka obrolan mereka. Matanya menatap lurus penuh tuduhan pada Jieun yang justru terlihat tenang, dengan tangan bersedekap dan punggung yang bersandar nyaman pada kursi yang didudukinya.

"Aku akan menjawab pertanyaanmu jika kau berkenan menjelaskan suatu hal padaku."

"Mengenai?"

"Kau, aku dan suamiku, Yoongi. Dan aku ingin kau menjamin untuk menyimpan pembicaraan saat ini hanya untuk kita berdua."

Sebelah alis itu terangkat naik, merespon akan kalimat Jieun. Wajah itu tidak terbaca seolah tengah memikirkan suatu hal di dalam pikirannya. Sementara Jieun hanya diam mengamati, dan ketika sebuah seringai itu menampak pada mata yang berkilat  menatapnya, Jieun merasa tidak nyaman di bawah tatapan itu.

"Tawaran yang memberatkan. Aku hanya memiliki sedikit keuntungan dari itu."

"Apa maumu?" tanya Jieun cepat seraya menatap tajam pada sang lawan bicara, berusaha menutup fakta akan sebuah peringatan yang muncul dipikirannya.

"Ingin berkencan denganku?" mata itu mengerling jenaka saat bibir itu melontarkan pertanyaannya.

Namun Jieun tidak menganggap itu guyonan yang bagus. Tidak untuk Jungkook yang diketahuinya memiliki perasaan lebih terhadapnya hingga suaminya melarang dirinya untuk berhubungan dengan pria itu. Jieun tidak bisa.

Maka setelah pertanyaan itu dilontarkan, dia mendengus, memutar mata malas seiring dia menyelutuk, "Jangan main-main. Aku lebih baik pergi tanpa mendapat apapun ketimbang menerima tawaran konyolmu itu."

Dan Jieun benci ketika kekehan itu mengudara, untuk merespon akan ujarannya sebelum Jungkook membuka suaranya masih dengan binar jenaka yang tidak hilang dalam matanya. "Aku bercanda oke? Noona masih sama seperti dulu ternyata."

Jieun tidak menanggapi apapun. Hanya diam menunggu ketika akhirnya Jungkook mulai memasang wajah datar kembali saat dia akhirnya kembali berkata, "Sekarang jawab pertanyaanku tadi. Maka aku akan menjelaskan padamu."

"Aku hilang ingatan, selepas kecelakaan lalu. Ingatanku hanya terbatas usia remaja dimana aku belum bertemu denganmu." jelas Jieun kemudian. Tidak berusaha menutupi, hanya cukup membatasi informasi yang diberikannya pada Jungkook. Dia butuh sebuah jawaban dari Jungkook untuk menuntaskan rasa penasarannya.

"Jadi kau berniat mencari tahu tentang hubunganku bersama kau dan suamimu? Kenapa kau tidak bertanya saja padanya, dia suamimu harusnya kau tidak perlu repot untuk bertanya pada mantan selingkuhanmu ini."

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang