Stay

9.0 Between Us : Outsider

Chapter 9.0
Between Us : Outsider

.
.
.

When our story continues, where we are still trying to navigate each step together, getting used to accepting one another then that's where the obstacles will come, destabilizing our steps. When that time comes, I want you to believe that I will only choose you.

.
.
.

Ketika segalanya membaik, dimana hubungan mereka terasa lebih hangat untuk memberikan sebuah afeksi kecil tanpa rasa sungkan yang meliputi dan hati mulai membuka satu sama lain. Hangat itu dirasakan, pada kenyamanan yang terasa dalam kebersamaan yang dilewati tanpa lisan yang perlu menjelaskan jika hati telah menemukan tepian. Namun selayak bagaimana kehidupan yang akan memiliki tikungan dalam perjalanan menuju kebahagiaan yang dinanti.

Tepatnya saat itu mereka telah melewati tahun ke 3 dalam pernikahan mereka. Dimana kesibukan mulai memisahkan ketika hati berkeinginan untuk bersama lebih lama. Yoongi mengganti posisi Ayahnya memimpin perusahaan seusai ia menyelesaikan pendidikannya di jenjang kuliah juga pelatihannya di perusahaan. Selayak kesepakatannya dulu bersama orang tuanya ketika ia memutuskan untuk melepas cita-citanya menjadi atlit nasional maupun musisi demi mewujudkan keinginan orang tuanya untuk mengelola perusahaan keluarga bersama Joongi yang telah lebih dulu mengambil alih perusahaan yang ada di China.

Sejak Yoongi diangkat menjadi pemimpin, dia semakin sibuk dari sebelumnya. Waktu mulai tersita mengikis kebersamaan mereka ketika Yoongi diharuskan menyibukkan diri mengurus perusahaannya dan Jieun akan mengalah, mengorbankan waktu kebersamaan mereka demi memahami kewajiban yang dimiliki oleh sang suami.

Selayak perkataan orang, dimana ketika kesibukan hadir dalam suatu hubungan hingga mengikis waktu kebersamaan, maka saat itu kesetiaan akan diuji. Jieun mungkin mengira segalanya akan baik-baik saja saat dimana komunikasi akan berkurang ketika kesibukan menyita. Mereka pernah mengalami seperti ini saat awal pernikahan dulu, menjadi pribadi yang akan mengurus urusan masing-masing. Sekalipun Jieun mengakui jika situasi lalu memang sedikit berbeda, dimana hubungan mereka telah mengalami perubahan.

Dia hanya akan mengambil kesibukan tersendiri demi mengisi kekosongan hati yang perlahan dirasakan dan menghabiskan waktu bersama teman maupun rekan kerja menjadi satu pelampiasan selain dari pekerjaan yang membuatnya sibuk. Kendati dia berpikir segalanya akan baik-baik saja, Jieun tidak mengira jika justru pilihannya untuk beralih dari kekosongan hati, malah menjatuhkannya pada situasi yang rumit ketika dia tanpa sadar melibatkan orang lain dalam hubungannya. 

.

Namanya adalah Jeon Jungkook. Seorang fotografer juga sutradara muda yang baru-baru ini sering jadi perbincangan panas atas hasil beberapa film pendek buatannya yang telah memiliki 1 juta penonton pada situs web.

Jieun mengenalnya pada tahun kedua ia berkarir setelah ia diajak bekerja sama pada projek iklan yang saat itu ditangani oleh Jungkook. Pria yang berusia 4 tahun di bawahnya, dengan kepribadian hangat dan ramah menyapanya untuk pertama kali saat mereka bertemu. Berbincang hal ringan untuk menghapus kecanggungan yang ada sebelum obrolan itu berlanjut hingga membawa hubungan mereka menjadi lebih dekat.

Hubungan yang cukup akrab, hingga membuat mereka nyaman untuk sesekali bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Terlebih ketika ketidaksengajaan diantara hubungan mereka, dimana Jimin yang merupakan head manager yang bekerja di bawah agensi milik Seokjin dan Taehyung, merupakan sahabat karib dari Jungkook. Setelah itu, kebersamaan mereka semakin terjalin erat mengetahui takdir seolah mendukung atas hubungan keduanya.

Jieun seharusnya telah menangkap awal dari hal buruk yang mengancam pernikahannya bersama Yoongi, ketika waktunya mulai tersita oleh keberadaan Jungkook. Jungkook sebagai teman pendengarnya, teman yang berada di sisinya dan selalu ada untuknya disaat Yoongi sibuk oleh pekerjaannya. Memberikan perhatian dan kasih sayang yang baru disadarinya jika ia membutuhkannya.