Chapter 014
Forget Me : So I Can Let You Go.
.
.I know the time when you will remember everything will come someday. The time when you will leaving me behind after you found your happiness. I know it from beginning, so I prepare myself to not get hurt from it. But as you told me you don't remember a thing about me, I was in pain.
I hurt you, just to give you all of my love. The promise to protect you, in fact just another lie I told when the reason for all of your tears is because of me. I letting you go. To free you and make you feel the real happiness, which isn't with me.
.
.
."Kalian sudah menyebar undangan?" tanya Yoongi pada pasangan yang ada di hadapannya.
"Undangan masih dalam proses pembuatan ulang, ada sedikit masalah dalam desain yang kami pesan."
"Taehyung-ah, hati-hati, pertunanganmu bisa terancam batal." peringatan yang terselip guyonan itu diucapkan Yoongi.
"Ah Hyung kenapa kau berkata seperti itu!" seru Taehyung tidak terima.
Yoongi menyeringai senang melihat pada pasangan kekasih di depannya yang memasang ekspresi berbeda. Dengan Yerin yang berwajah syok dan Taehyung yang merenggut kesal.
"Aku bercanda, bocah." ujar Yoongi dengan kekehan kecil yang menyertai. Ekspresi masam itu ditunjukkan pada kedua orang di depannya
Yoongi berada di tengah perbincangan ketika deringan yang berasal dari ponselnya menyela obrolan.
Jeon Jungkook. Nama yang tidak diduganya itu tertera pada layar ponselnya. Ini kedua kalinya, pria itu menelpon setelah kejadian setahun lalu dan kesadaran itu membuat rasa gelisah itu merasukinya.
Tidak, itu sudah berlalu. Tidak mungkin kembali terulang kan? Dalam hati Yoongi membatin. Ujaran doa atas kejadian yang buruk itu tidak terjadi terus dirapalkan dalam pikirannya.
"Hyung, Noona masuk ke rumah sakit."
Dugaannya salah. Itu terjadi lagi.
"Taehyung-ah, Yerin-ah, maaf, sepertinya aku harus pergi. Jieun baru saja pingsan dan dilarikan ke rumah sakit."
"Baiklah. Hati-hati Hyung. Kabari aku nanti."
Cukup sulit ia menahan diri untuk lepas kendali saat ia membawa mobilnya menuju rumah sakit yang dimaksudkan. Matanya berusaha mati-matian fokus pada jalanan yang ada di hadapannya, kendati detak jantungnya begitu menggila. Ketakutan itu datang menghampiri ketika ingatan akan kabar buruk itu hingga tangisan Jieun berputar di otaknya.
"Nyonya Lee mengalami pendarahan hebat hingga menyebabkan janin yang ada dalam kandungannya tidak terselamatkan. Dia harus segera melakukan tindakan kuret untuk mengangkat janin yang ada di rahimnya." ialah ujaran yang disampaikan oleh dokter 2 tahun lalu disaat Jungkook meneleponnya untuk mengabari Jieun yang tidak sadarkan diri.
Kalimat yang sukses membuat kewarasannya nyaris hilang. Rasa khawatir, syok, kecewa, marah. Dia tidak dapat menjabarkannya kala itu. Jiwanya seolah mati sesaat, menyisakan raganya yang hanya terpaku saat pertanyaan itu kembali diajukan. Reretan surat persetujuan tindakan operasi pada Jieun disodorkan di depannya dan Yoongi tidak ingat lagi bagaimana kacaunya pikirannya hari itu.
Dan saat ini, pria yang sama berdiri di depan ruang IGD. Menatapnya dengan pandangan yang tidak terbaca selayak terakhir kali.
"Dimana Jieun? Bagaimana keadaannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
FanficJieun yang tengah meregang nyawa di malam kelulusannya, menemukan dirinya terbangun sebagai wanita dewasa berusia 27 tahun yang telah menikah dengan Min Yoongi, seorang pria berandal berwajah rupawan yang terkenal akan sifat dinginnya saat masa seko...