00. Epilogue : Happy End

1K 79 125
                                    

Chapter 00.
Epilogue : Happy End

.
.
.

They met and make a bond. They fought and fall apart. They regret and felt sorry. They fell in love yet they said nothing. They were broken yet they don't know how to fix them.

They may have made a mistake in the past, but they know best to learn from their mistake and walk forward to the future that has waited for them, which is their happy end.

.
.
.

"Di peringatan enam tahun pernikahan kita, bisakah kita pergi berlibur?"

"Bukan lagi sekedar makan malam biasa, tapi liburan sesungguhnya. Kita belum pernah liburan bersama, sejak terakhir kita berbulan madu ke Venice."

"Ada tempat yang ingin kamu kunjungi?"

"Hm...aku ingin pergi ke beberapa tempat di Korea. Bisakah kita pergi ke tempat berbeda-beda?"

"Hm, walaupun mungkin akan memakan banyak waktu tapi kupikir cukup jika kita berkendara menggunakan mobil. Kita bisa mencari penginapan terdekat untuk bermalam dan membeli makanan di perjalanan. Bagaimana?"

"Kita dapat memulainya dengan menyiapkan keperluan untuk kita dan mencatat tempat yang ingin kita tuju nantinya."

"Aku akan mencari referensi dan kau bisa membantuku memilihnya. Bagaimana?"

"Aku setuju."


.

"Eonni!" seruan itu datang dari sisi kanannya. Jieun juga Jongsuk yang ada di sampingnya, menoleh cepat pada sosok wanita yang kini melangkah antusias ke arah meja mereka.

"Annyeong Jongsuk-ah!" sapa Jeongyeon, model di bawah naungan agensi Seokjin dan juga kekasih dari Jimin itu kini menempati bangku kosong di sisi kiri Jongsuk, sementara Jieun duduk di sisi kanan anak laki-laki tersebut.

"Aku dengar Eonni baru saja melakukan perjalanan dengan Yoongi Oppa. Bagaimana perjalanannya? Apa menyenangkan?" tanya Jeongyeon.

Jieun mengangguk antusias dan membalas, "Oh sangat menyenangkan. Kami mengunjungi tempat wisata sekaligus menyicip banyak makanan khas di berbagai wilayah."

"Irinya. Aku suka sekali melakukan wisata kuliner seperti itu. Terakhir kali aku pergi bersama Jimin Oppa dua tahun lalu, jadwal kami selalu bertabrakan. Kami jarang menghabiskan waktu bersama lagi." ujar Jeongyeon dengan bibir yang menurun sedih.

Wanita itu turut memperhatikan Jongsuk yang tengah makan kudapannya di piring kecil yang ada di depannya. Membersihkan sekitar bibir Jongsuk yang kotor oleh makanan sementara anak laki-laki itu sibuk mengunyah dengan mulut kecilnya.

Dengan wajah yang masih menekuk sedih, Jeongyeon melanjutkan, "Mana orang tuaku mulai menanyakan kapan kami akan menikah. Kedua kakakku sudah berkeluarga dan kakakku yang kedua baru saja melahirkan anak pertamanya. Kami sudah berpacaran selama empat tahun dan orang tuaku mengancam akan menjodohkanku dengan pria lain saja jika Jimin Oppa tidak juga menikahiku."

"Kau sudah bicara dengan Jimin tentang itu?" tanya Jieun kemudian.

"Aku ragu menyampaikan ini padanya. Kami pernah berbicara tentang ini dulu dan kami sepakat untuk fokus mencapai kesuksesan lebih dulu. Jimin Oppa juga sekarang masih dalam puncak karirnya, aku tidak ingin fokusnya terbagi padaku."

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang