2.0 Heal Your Wound : Stay By Your Side

2.2K 281 24
                                    

2.0 Heal Your Wound : Stay By Your Side

.
.
.

Quiet and calm. 2 personalities of yours that will always giving bad vibe on others mind. Whether when the problem was surrounding you first or someone important became the reason for you involved in, you will always be the wrong one to them.

And when you're the one currently in silent pain, they don't know the truth, if you are the one who gets the most pain. And here I am, the one who caused for the pain you have, holding onto the hope if my presence can heal the wounds that you have, with accepting you offer, to stay by your side.

.
.
.

23 desember 2013

Tepatnya minggu keempat, dibulan desember Jieun pergi menuju kediaman keluarga Min guna memenuhi undangan makan malam bersama yang dilontarkan oleh ibu Yoongi 2 minggu sebelumnya saat ia berpapasan di mall saat sedang berbelanja.

Senja mulai berakhir dan warna langit mulai menggelap kala Jieun menapakkan kakinya pada kediaman keluarga Min. Tubuh yang telah berbalut mantel tebal guna melawan dari angin malam di musim dingin di bulan desember itu bergetar merasakan hawa dingin yang menusuk.

Saat pintu di hadapannya terbuka dan seorang wanita paruh baya keluar menyambutnya dengan senyum hangat. "Masuklah Ji, kami menantikanmu."

Jieun tidak segan untuk melangkah maju memeluk wanita di depannya dan melangkah masuk mengikuti ibu Yoongi yang menuntunnya menuju ruang makan yang telah terisi oleh keluarga lengkap Min. Ayah dan kakak tertua Yoongi, Min Joongi berikut istrinya Kang Hanna namun tanpa Yoongi disana. Dan Jieun bertanya-tanya keberadaan Yoongi hingga sebuah suara menyelanya dari pikirannya tentang Yoongi.

"Jieun duduklah, Yoongi sedang mandi dan mengganti pakaiannya di kamarnya. Ia baru saja pulang dari kantor." Sorot mata hangat berikut senyum lembut terlayang oleh Hanna dan Jieun serta merta membalas senyumnya seraya mengucapkan kata terima kasih sesaat ia mendudukkan diri pada kursi yang ada di seberang Hanna.

Sedikit perbincangan hangat dihabiskan Jieun bersama keluarga Yoongi yang telah dikenalnya akrab selama beberapa menit sebelum kehadiran pria yang telah dinantikannya tiba, dengan wajah dingin yang selalu ditunjukkannya dan mata yang tidak melihatnya sama sekali, selayak diawal masa sekolah akhir keduanya dimana mereka masih menjadi orang asing. Namun Jieun tetap menyapanya, tersenyum lembut menyambutnya saat pria itu mengambil tempat di sisinya.

Tidak ada obrolan bahkan kata yang terucap ataupun lirikan mata untuk membalas tatapannya. Pria itu tidak memberikan reaksi sedikitpun bahkan ketika obrolan yang dikeluarkan ibunya terlontar demi menyalurkan suasana hangat di meja itu dan hanya memberikan jawaban singkat saat ayahnya bertanya seputar pekerjaan.

Sekalipun begitu Jieun mengerti benar, alasan atas sikap Yoongi saat ini berkaitan dengan tawaran yang dilontarkan pria tersebut 3 minggu lalu dan jawaban belum juga tersampai.

Memang kehadirannya saat ini dilakukannya dengan membawa maksud untuk memberi jawaban perihal tawaran Yoongi. Namun melihat bagaimana
respon itu ditunjukkan, membawa sedikit keraguan bagi Jieun untuk menyampaikan jawabannya. Apakah dia terlalu lama memberikan jawaban hingga pria itu tidak lagi menantikannya?

.

"Aku selesai." Yoongi berucap memecahkan hening yang ada dan menarik segala perhatian di meja makan tersebut. Ia tidak memandang pada semua mata selain dari ayah dan ibunya sebelum ia nyaris bangkit dan berlalu, sesaat sebuah suara menahan pergerakannya.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang