016 About Us : Love Honestly

781 97 36
                                    

Chapter 016
About Us: Love Honestly

.
.
.

This is perfect timing for both of us to talk. About us. About our honest feelings. About love that we never said.

Say hate when you don't like anything. Say miss when you need me. Say love when you feel it to me. Just say it all if you want me to stay, because if you said so, then I'll never need to think twice to spend my life with you.

.
.
.

Jieun menggeleng, lantas berkata, "Ah tidak. Sebelum itu, aku ingin bertanya tentang wanita itu."

Ketegangan itu berubah oleh rasa bingung yang memenuhi wajah Yoongi.

"Wanita?"

"Orang yang kamu temui dua minggu lalu." ujar Jieun.

Yoongi terdiam, mengingat-ingat siapa wanita terakhir yang ditemuinya dua minggu lalu.

"...Jung Yerin?... Kenapa kamu bertanya?"

"Tidak. Hanya penasaran saja." jawab Jieun seraya menggeleng pelan.

Yoongi menahan pandangannya pada Jieun sementara ia tengah bergulat dalam pikirannya yang bekerja keras menghubungkan pertanyaan Jieun dengan kejadian dua minggu saat Jieun dilarikan di rumah sakit. Dimana Jungkook pernah menyebutkan jika sebelum Jieun dilarikan ke rumah sakit, Jungkook melihatnya berada di depan sebuah restoran bersama seorang wanita.

"Kau melihatku." ujar Yoongi beberapa saat kemudian.

"Jangan katakan jika dialah penyebab kau pingsan hari itu." tebaknya langsung seraya menatap tanya pada Jieun.

"Kau tertawa, berbincang lepas dan tersenyum begitu hangat padanya." balas Jieun dengan tenang. Berbanding balik akan maksud dari ucapannya.

"Lalu? Apa kau tidak menyukainya?" balas Yoongi bertanya. Raut tenang itu direfleksikannya. Upayanya untuk membuat Jieun membeberkan kejujuran dari wanita tersebut.

Bukan hal baru bagi Yoongi untuk menemukan Jieun yang enggan memberitahu rasa cemburunya. Dia tahu Jieun merasa terganggu, karenanya Jieun menanyakan perihal identitas dari wanita yang ditemuinya namun ego itu selalu menahan dan membuat wanita itu memendam perasaannya sendiri hingga memupuk dan kadang akan mempengaruhi kesehatannya yang menurun. Yoongi tidak menginginkan hal itu terjadi, cukup dulu mereka bertengkar hebat dan tidak berusaha berdamai melainkan mengedepankan ego hingga membuat hubungan mereka menjadi regang. Karenanya, ia meraih tangan Jieun untuk digenggamnya dalam tangkupan tangan besarnya, sedang bibirnya membuka untuk melanjutkan kembali kalimatnya, "Katakan saja, jika itu memang mengganggumu. Aku akan berkata jujur."

Tidak ada balasan selain daripada mata bulat itu yang kini bergetar, tampak berusaha menahan gejolak emosi kendati Jieun tahu baik jika Yoongi pasti akan menyadari perubahan emosinya. Yoongi tahu jika Jieun terganggu dan wanita itu membutuhkan Yoongi untuk memberinya kejelasan demi menepis pikiran buruk yang bersarang di benaknya.

Dengan senyum tipis yang tersungging dan ibu jari yang mengelus halus di atas permukaan kulit tangan Jieun, Yoongi membuka suaranya, "Dia kekasih Taehyung. Hari itu aku bertemu dengannya bersama Taehyung untuk membahas beberapa hal tentang persiapan pernikahan mereka tahun depan. Taehyung meminta bantuanku untuk membantunya menyiapkan persiapan pernikahannya. Kurasa kau melihatku saat Taehyung sedang ke toilet."

Wajah cantik itu tidak menunjukkan banyak perubahan, selain dari kelegaan yang terpancar di balik tatapannya yang tampak berusaha disembunyikannya kendati hal itu sia-sia. Yoongi mengetahuinya dan ia terkekeh saat ingatan lampau kembali terkenang atas kecemburuan Jieun yang serupa saat melihat interaksi berlebihnya dengan seorang wanita.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang