06 Being A Housewive : Adapt

1.3K 222 38
                                    

Chapter 06
Being A Housewive : Adapt

.
.
.

At first, he never expect her to accept their marriage so easily. But, on the contary, she's trying hard to build a good relationship with him, as she's also adapted her changed status as a wife.

It's doesn't matter how she still couldn't remember anything. She never changed. Always try hardest for being a good wife. That's why he tried too, by welcoming her effort as he also trying to forget about the harsh reality of their almost separation, which is the reason for her lost memory.

.
.
.

Beberapa minggu telah berlalu dan Jieun merasakan perbedaan nyata ketika menghabiskan di rumah besar itu sendirian tanpa Yoongi yang biasa menemani di sisinya saat dia masih di rawat di rumah sakit. Harinya dia habiskan dengan bersih-bersih, memasak, lalu mengurus kebun yang ada di pekarangan rumah, disamping dirinya bermain bersama Holly.

Pekerjaannya memang tidak berat, mengingat adanya pembantu rumah tangga yang akan datang setiap hari jumat untuk mengurus rumah dari bebersih hingga mencuci baju. Jieun tidak akan banyak bekerja, waktunya lebih akan tersita oleh drama yang akhir-akhir ini ditontonnya.

Mengenai Yoongi, suaminya itu semakin sibuk setelah mereka kembali ke rumah. Jieun memaklumi karena saat dirinya masih dirawat di rumah sakit, Yoongi nyaris tidak pernah meninggalkannya sendiri kecuali ada suatu keperluan mendesak di kantor.

Jika ditanya mengenai perubahan hidupnya, Jieun akan menjawab tidak banyak. Hidupnya tidak terlalu berubah drastis ketimbang saat dia remaja dulu saat dirinya masih tinggal di panti asuhan bersama anak-anak lainnya, sementara sekarang dia telah menikah dan tinggal bersama suaminya. Sosok Yoongi menjadi orang pertama yang dilihatnya saat bangun juga orang terakhir yang akan dilihatnya sebelum tidur. Pun pada kebiasaan Yoongi yang selalu memilih mengurus semuanya sendiri, seperti bagaimana setiap paginya Jieun tidak perlu repot untuk mengurus Yoongi karena ia bangun lebih awal dengan alarmnya, menyiapkan baju hingga keperluan untuk ke kantor seorang diri. Suatu waktu memang Jieun pernah bertanya, apakah sedari dulu Yoongi tidak pernah membiarkan Jieun mengurusnya?

"Kau mengurusku, bahkan ketika kau disibukkan dengan jadwal kerjamu. Tapi aku yang melarangmu, hanya membiarkan tugas memasak dibebankan padamu. Itu juga kenapa aku mendatangkan pembantu untuk mengurus rumah agar kau tidak kelelahan." Itu jawab yang diberikan Yoongi yang mana dapat Jieun tangkap adanya perhatian kecil dari kalimat tersebut. Alasan kekhawatiran Yoongi padanya, yang tidak disampaikan secara langsung namun dapat dirasakannya.

Jieun mengakui jika selama dirinya tinggal bersama Yoongi, sedikit banyak usahanya untuk merubah hubungan mereka lebih baik. Sekalipun kata sedikit dapat menjelaskan perkembangan yang ada, karena nyatanya Jieun menyadari pergerakan lambat dari proses pendekatan yang dilakukannya. Dia memang terus mencoba membangun hubungan baik bersama Yoongi dengan beradaptasi atas perannya sebagai istri, kendati demikian ingatannya yang sebagian menghilang membuat kecanggungan itu sesekali dirasakannya.

Seperti ada satu hari dimana Yoongi yang biasa terbangun lebih awal, tampak tergopoh turun dari tangga saat Jieun sedang menghidangkan sarapan untuk keduanya. Kemeja, celana hingga ikat pinggang memang telah terpasang dengan apik, namun tatanan rambutnya terlihat jelas tersisir terburu dengan jas dan tas kerja yang tersampir di lengan serta dasi yang terkalung bebas di leher menjadi pemandangan pertama sosok Yoongi pagi itu.

"Iya, aku akan tiba di kantor sekitar 1 jam dari sekarang." Balas Yoongi yang tampak sibuk bertelepon dengan orang di seberang sana. Jieun serta merta mengambil alih tas kerja dan jas milik suaminya untuk di letakkannya pada kursi makan kemudian dia mendekat, meminta izin melalui gerakan mata untuk membantu Yoongi perihal dasinya yang mana langsung diterima oleh Yoongi.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang