3.0 Wrong Impression : He's a Tsundere
.
.
.He's nothing but bad. It's maybe because the bad first impression on our first meeting that made me get the wrong impression on him.
I want to apologize to what was I've been assuming him before. But the cold and harsh attitude that he has, holding me for doing so.
I'm not mad or even hate him, I know he don't mean it and that was just the real him. Eventhough, now, I know that the bad cold act that shown out just the out cover of him and the real, he's nice.
.
.
."Noona!" Teriakan itu terdengar dari salah satu meja di kantin. Dan Jieun yang baru saja selesai membeli roti dan minuman untuknya, menoleh menemukan Taehyung, pria yang sempat ditolongnya beberapa hari lalu kini tengah berjalan kearahnya sembari melambai kecil.
"Taehyung? Hey sudah lama aku tidak melihatmu lagi, kulihat lukamu sudah sembuh?" Jieun menyapa dengan senyum tipis yang terukir, matanya bergulir memperhatikan bagaimana wajah itu kembali mulus tanpa luka lebam yang sempat dilihatnya pekan lalu.
"Iya, dan itu berkat pengobatanmu juga. Noona sendirian?" Tanya Taehyung kemudian.
"Iya, temanku tidak masuk sekolah hari ini dan aku terpaksa harus makan sendirian." Jawab Jieun.
"Kau bisa ikut bergabung denganku dan hyungdeul, lagipula kulihat meja kantin sudah penuh semua." Tawar Taehyung dengan semangat dan tanpa aba-aba dia menarik Jieun mengikutinya.
"H-hyungdeul?" Tanya Jieun memastikan dan ketika langkah Taehyung membawanya menuju meja kumpulan pria yang cukup populer di sekolah, ia berujar pelan, "Oh bukankah itu..."
"Ayo noona. Kau bisa duduk disebelahku, aku bisa memberi ruang kosong untukmu." Ucap Taehyung seraya mengambil tempat kosong di meja itu dan melirik pada sisi sebelahnya, tempat duduk yang disediakannya untuk Jieun.
"Jieun-ssi duduklah, tidak perlu merasa canggung." Seokjin, yang dikenal Jieun sebagai ketua kedisiplan yang kini duduk diseberang Taehyung berujar. Dan Jieun dapat melihat pria lainnya yang duduk disisi Seokjin, Hoseok tersenyum menyambutnya.
"Ah ye..." Dengan canggung Jieun mengambil tempat kosong itu, di hadapannya kebetulan ada Yoongi dan ia terlalu kaku untuk melihat mata pria itu setelah aksi sok heroiknya minggu lalu. Dia sedikit terintimidasi oleh cerita teman-temannya tentang Yoongi.
"Noona, a-" Taehyung hendak berbicara, sebelum suara denting sendok memotongnya. Yoongi bangkit dan berucap seraya membereskan nampan makanannya, "Aku akan kembali ke kelas."
"Hyung, kenapa kau buru-buru sekali? Jieun noona baru saja duduk disini, jangan membuatnya merasa buruk." Ucapan Taehyung justru diabaikan oleh pria tersebut, karena selanjutnya dia hanya berpamitan singkat, sebelum pergi membawa nampan kosongnya untuk dibawa ketempat piring kotor.
"Maaf jika kau merasa tidak nyaman pada Yoongi, anak itu memang seperti itu tapi dia sebenarnya baik." Ucap Seokjin pada Jieun dan gadis tersebut hanya membalas dengan senyum tipis. Tidak ingin menanggapi terlalu jauh juga tidak terlalu memikirkan sikap Yoongi terhadapnya. Toh dia dapat memaklumi jika pria itu tidak menyukainya, terutama setelah kejadian minggu lalu.
"Ngomong-ngomong tentang kejadian pekan lalu aku sudah mendengar cerita tentangmu dari Hoseok." Ucap Seokjin kemudian, mengawali cerita ditengah acara makan mereka. Tubuh Jieun sedikit mengaku, gugup atas topik yang diangkat Seokjin dan ia tidak dapat menahan diri untuk tidak memikirkan reaksi terburuk yang akan diberikan Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
FanficJieun yang tengah meregang nyawa di malam kelulusannya, menemukan dirinya terbangun sebagai wanita dewasa berusia 27 tahun yang telah menikah dengan Min Yoongi, seorang pria berandal berwajah rupawan yang terkenal akan sifat dinginnya saat masa seko...