01 The Bad Boy : Is My Husband

3.2K 360 19
                                    

Chapter 01
The Bad Boy : Is My Husband

.
.
.

I was so surprised to see you awake, talking to me without your usual cold tone but your curious eyes and your weird question..but eventhough, I'm glad.

.
.
.

Cahaya itu begitu terang menembus kelopak matanya dan membuat tidur lelapnya terusik. Ia membuka matanya, menyesuaikan matanya dengan cahaya yang ada. Perlahan-lahan, ketika fokus matanya telah kembali, ia berpendar memperhatikan sekitarnya.

'Dimana aku?' pertanyaan itu seketika terlontar di pikirannya kala menyadari ruangan asing yang kini ditempatinya. Namun tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk menebak keberadaannya saat ia menyadari warna putih menjadi warna dominan pada dinding berikut perabotan di sekitarnya, selain dari warna biru pada selimut, coklat pada lemari dan krim pada sofa yang kini ditempati seseorang.

Jieun tidak dapat melihat jelas orang tersebut. Dengan posisinya yang tertidur dengan kepala tertunduk menyulitkannya untuk melihat wajah tersebut. Namun dengan kemeja kerja putih dan potongan rambut pendek tersebut menjelaskan sosok tersebut adalah laki-laki.

Jieun hendak bangkit namun usahanya tidak berhasil. Ia tidak dapat bergerak, tenaganya seolah habis bahkan untuk bersuara saja tidak dapat dilakukannya. Tenggorokannya terasa kering dan ketika ia mencoba mengeluarkan suara, rasa sakit menjalar pada tenggorokannya hingga membuatnya bungkam.

Pada akhirnya ia menyerah mencoba segalanya. Hanya berbaring menatap lurus pada titik kosong di atasnya. Ia terpejam seraya membiarkan pikirannya berkelana, menebak alasannya hingga berada di tempat ini. Suatu kilasan muncul di pikirannya, ingatan atas mimpi yang dialaminya sebelum ia terbangun tadi adalah malam dimana ia tengah berlari keluar dari gerbang sekolahnya dan menyebrangi lalu lintas hingga membuatnya jatuh tertabrak mobil.

Jieun membuka matanya cepat kala ia mulai menyadari alasan atas keberadaannya di rumah sakit. Ia kecelakaan mobil dan hari itu, adalah hari yang bertepatan dengan pesta kelulusannya.

'Apa yang terjadi?' Jieun membatin kala ia mencoba mengingat kejadian lainnya yang terjadi di hari kelulusannya namun tidak ada satupun hal yang diingatnya.

Ia memejamkan matanya kembali, memaksa pikirannya untuk membuka memori yang ada di hari itu namun rasa sakit pada saraf otaknya yang diterimanya, membuatnya mengerang kesakitan.

"Argh..."

"Ugh..." suara yang berasal dari sudut ruangan itu terdengar. Tubuh Jieun membeku. Pandangannya teralih melihat pada sosok pria yang tertidur di sofa tersebut mulai menggeliat, dan lantas bangkit seraya merentangkan tangannya guna meregangkan otot punggungnya. Wajah itu tampak lelah dan sesaat ketika mata itu beralih mempertemukan pandangan mereka, raut terkejut itu memenuhi dan tanpa aba-aba tubuh itu bangkit lalu segera berjalan cepat ke arahnya.

"Kau sudah sadar? Bagaimana keadaanmu?" tanya pria itu langsung.

Jieun sedikit terkejut akan gerakannya yang tiba-tiba, namun juga heran akan suara berikut ekspresi datar yang ditampilkan pria itu, berbanding terbalik dengan sorot khawatir yang ada pada mata itu. Namun ketimbang memikirkan itu, wajah pria tersebut yang terasa familiar baginya membuat pikirannya teralih dan memilih untuk memperhatikan wajah itu lebih lama.

"Jieun-ah," sahutan yang dilakukan pria tersebut tidak diresponnya. Ia lebih memilih untuk memperhatikan wajah itu lebih lama sementara otaknya bekerja keras mengingat sosok pria di hadapannya yang nyatanya adalah Min Yoongi. Si pria berandal yang memiliki sifat dingin namun berwajah tampan yang terkenal di sekolahnya.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang