Happy Reading
...Hening, Hanya bunyi yang diperoleh dari ulah jemari Hana yang menekan tombol-tombol di keyboard laptopnya yang terdengar. Hana menatap lurus ke arah layar laptonya, kacamata bertengger di mata Hana. Tumpukan buku juga memenuhi meja Hana.
"Argh!!! Gue gak ngerti ini apa maksud neraca yang gak guna ini!!!"
Hana membanting buku tebal yang berada di pangkuannya itu ke Meja, menimbulkan debuman keras.
"Utang piutang lah apalah, gak balance dari tadi ah!!! Gue bisa gila lama-lama!!!" Hana memekik dengan suara cemprengnya.
"Siapapun help me."
Hana menjatuhkan kepalanya di atas meja.
Hana bisa dibilang sangat payah dalam hal soal hitung-menghitung. Otak Hana sedikit lama memproses hal-hal yang berbau angka, perhitungan dan jajarannya.
Hana lebih suka, ia diminta membuat cerita, puisi dan lain sebagainya. Kalau untuk hal-hal seperti itu Hana akan betah berada di depan laptopnya berjam-jam.
Hana mengambil handphonenya.
"Cal, gue minta salinan tugas lo aja ya. Gue gak sanggup lagi, Plis help me." Hana mengirim pesan singkat kepada Faisal.
Faisal ini adalah sejenis mahasiswa kutu buku yang sudah berada pada tahap akut, matanya bisa berbinar-binar melihat soal yang mengandung angka-angka dan perhitungan. Faisal ini juga sejenis manusia ice seperti cerita di novel-novel, memiliki jalur kekerabatan dengan beruang kutub dan pasukannya.
Faisal pelit bicara, pelit ekspresi. Wajahnya selalu datar bagaikan triplek, selama Hana berada dalam kelas yang sama dengan Faisal, Hana belum pernah sekalipun melihat Faisal tertawa, tersenyum hanya bisa dihitung jari, dan senyumnya juga irit tidak boros.
Hanya Hana yang berani merecoki hidup Faisal di kampus, semua mahasiswa yang berada di jurusan yang sama dengan mereka tidak ada yang berani bertegur sapa dengan Faisal, karena menurut mereka itu terlalu horor.
Ting
Handphone Hana berderit.
"Saya bukan Mbah google berjalanmu!"
Hana membulatkan matanya begitu melihat jawaban yang dikirim oleh Faisal.
"Bantu gue atau rahasia itu bakal nyebar."
Tidak terlihat adil memang ketika Hana mempergunakan kelemahan Faisal untuk mendapatkan yang ia mau, sebenarnya ia tidak tega juga terus-terusan meneror Faisal. Tetapi hanya ini jalan satu-satunya agar nilai tugasnya terselamatkan.
Ting.
"Dasar gadis picik, Iya."
Hana tersenyum geli membaca pesan Faisal tersebut, Hana bisa menebak kalau saat ini, emosi Faisal pasti sudah sampai di ubun-ubun.
"Oke saatnya gue tidur nyenyak malam ini."
Hana langsung melompat ke atas tempat tidurnya, untung saja tempat tidurnya terbuat dari jati yang teruji kekokohannya. Kalau tidak, mungkin sudah sejak lama tempat tidur itu ambruk.
Hana tersadar, jika ia belum memutar film kartun yang menemani malam-malamnya. Hana bangkit lagi, dan memutar film kartun tersebut.
Setelahnya, Hana mulai memejamkan matanya. Sebelum Hana tertidur Hana berharap mimpi buruk itu tidak mengganggu malamnya lagi.
...Hana membuka matanya secara perlahan, Hana terusik dengan pantulan sinar mentari yang masuk ke dalam kamarnya. Membuat tidur Hana jadi terganggu.
"Cepat bangun!!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
HAKI
Lãng mạnJudulnya HAKI apa yang ada di pikiran kamu ketika baca 'HAKI' Hak Kekayaan Intelektual? lol wkwkkw. Anak hukum pasti mikirnya langsung kesitu 'kan? ini beda ya sodara-sodara. HAKI itu 'Hana Zaky' ... Cerita HAKI mengisahkan seorang gadis bern...