DAMN LIFE! (NC) (END)

38

✋BUDAYAKAN  V  O  T  E👌

⚠TYPO BERTEBARAN⚠

&joy🍻

"MIN SEHUN!! TURUTI KATA2KU DAN JANGAN PERNAH MEMBANTAH APAPUN ITU! JIKA TAK ADA KAMI LANTAS SIAPA YANG MENGURUSMU BEDEBAH!! KAU ITU SELALU MEMBANGKANG! JIKA KAU MERASA HEBAT. SANA PERGI DAN JANGAN PERNAH MENCARIKU!! DASAR ANAK SIALAN. KURANG AJAR! BERANI2NYA KAU MENYENTAK ORANG YANG SUDAH MENERIMA DAN MEMBERIMU MAKAN?! TIDAK TAU MALU!!"
-triak hana kesetanan.

Dan disinilah araa berdiri sekarang.
Menyaksikan kedua kakak-beradik yang selalu terlihat akur malah sekarang saling membuang umpatan satu sama lain tsb.

Jika sehun lebih memilih diam dengan tatapan nyalang.
Maka berbeda dengan hana yang terus berucap kasar.

Araa sendiri tak mengetahui awal mula permasalahan mereka.
Ia hanya baru tiba diseoul setelah menghabiskan liburan mereka seminggu penuh.

Dan kenapa araa kemari?
Itu jelas karna jeritan sikeponakan kecilnya yang menangis histeris ditelfon saat araa tengah arah perjalanan pulang.
Hal tsb pula yang membuat araa mau tak mau mampir ke -neraka- yang membuat penderitaannya semakin menggila. -lupakan-

Flashback on.

Dibandara kota seoul.
Terlihat dua sejoli yang baru saja menyelesaikan sesi liburan  -bulan madu-  mereka tengah berjalan santai memasuki pekarangan parkiran dimana mobil sport milik sang suami tlah terpakir rapi.

Berjalan tenang dan mulai membelah indahnya kota seoul dipagi hari.

Keduanya terlihat tenang.
Mulai mengurusi segala tumpukan berkas yang sudah berderet rapi di  -email-  mereka.

Namun sepertinya ketenangan tsb tak berlangsung lama kala ponsel bermotiv biru langit tsb terlihar mulai mengeluarkan lantunan indahnya. Membuat sang pemilik  -araa-  langsung berhenti mengetik di tab dan melirik ponsel pintarnya tsb.

Dan tertera nomor rumah dari keluarga byun tsb dimana ia menamai kontak itu dengan nama
-baby ra-  yang sudah jelas siapa yang sering menghubunginya dengan nama kontak tsb.

Mengingat dara masih kecil maka kedua orang tuanya hanya memperboleh dara menghafal rentetan nomor yang akan ia hubungi menggunakan telpon rumah tsb.

Kening araa sempat berkerut.
Namun langsung berubah datar sembari menggidikan bahu.

Dengan langkah pasti araa pun mulai menggesel ponsel mode touch screen  kearah atas menandakan ia menerima panggilan tsb.

Dan.

Gotcha!

Jantungnya hampir saja melompat kala pendengarannya langsung disapa dengan triakan histeris dari gadis kecil kurang lebih berusia kurang lebih 3 tahun enam bulan tsb

Tentu araa terkejut mendapati sang keponakan menjerit ketakutan dari arah sebrang telfon membuatnya bingung. Namun ia berusaha menenangkan pekikan sibocah balita tsb.

"AUNTY TOLONG!! EOMMA AND UNCLE HIKS... HIKSS...AUNTY KEMARILAH.. HIKSS... UNCLE AND EOMMA BERTENGKAR... HIKSS.... EOMMA MEMUKUL UNCLE... UNCLE PUN MENDORONG EOMMA... HIKSS.. DARA TAKUT AUNTY..."
-triakan lirih diterima araa.