DAMN LIFE! (NC) (END)

47

~HAPPY READING!! DON'T FORGET GIVE ME A VOTE AND COMMENT CHINGU!!~

Bae sin raa atau jeon araa itu gadis cantik. Tubuh sexy juga bergelimang harta. Dia ceria baik hati juga ramah.
Sosok yang sangat diidam-idamkan para namja tentu saja.

Ia hampir menjadi sosok sempurna dikalangan dunia. Ia juga hampir memiliki segalanya. Ditambah cinta dari suami,sahabat,oppa juga ayahnya? Sungguh sempurna bukan?

Namun siapa sangka. Dibalik semuanya araa ternyata gadis yang sangat terpuruk juga dihantui masa lalu kelam. Tidak semua masa lalu dapat ia jelaskan disini tentu saja.

Sering kali suaminya -jeon jungkook- mendapati tatapan kosong dari istrinya setiap ia pulang kerja dan melihat kondisi araa yang tengah menatap balkon dengan pandangan luar biasa hampa.

Seribu cara jungkook lakukan untuk membuat hari-hari istrinya bewarna.
Agar istrinya tidak lagi merasa tertekan dan terpengaruh dengan obat-obatan.

Semakin banyak kebahagiaan yang araa dapatkan semakin berlimpah pula rasa sakit yang menghampiri.
Keluarganya seolah berbondong-bondong datang untuk menghancurkan ketegaran seorang bae sin raa.

Namun bukan araa namany jika tidak dapat menutupi smuanya.
Araa juga manusia biasa. Ia juga memiliki sisi kejam dalam dirinya. Tak kala setiap ia berfikir untuk membalas rasa sakitnya. Namun ia sudah lebih dulu tersakiti oleh akal sehatnya.

Perang batin,membandingkan diri sendiri. Melawan naluri. Dan terpisah dari kenyataan membuat sin raa menjadi gadis serba salah.

Ia bersyukur juga menikmati hidupnya. Namun ia juga tak bisa menampik segala rasa sakit yang menghampiri. Ia tidak banyak cerita tentang masalahnya kepada suaminya karna tak ingin suaminya menanggung bebannya juga.

Ia juga sadar. Kehidupan seseorang yang menyayanginya tidak melulu tentang kesedihan dan penderitaannya.
Lama ditinggal sendiri membuatnya menjadi sosok kuat penyendiri.

Bahkan chanyeol dan jungkook butuh waktu lama untuk memasuki sisi hidup araa. Mengingat gadis cantik itu sedemikian tertutupnya.

Ia hidup menjadi gadis monoton non gairah. Dia hanya mengikuti alur hidupnya. Tidak menentang juga tidak memberontak. Terlalu lelah untuk menjadi gadis nakal.

"Aku baik saja mendapat penolakan sedemikian menyakitkan. Bagaimana jika aku menjadi pemberontak?"
-gumam araa ntah pada siapa.

Seperti malam ini. Ia tengah memandang hamparan langit gelap dari arah balkonnya. Tanpa menyadari ada seseorang yang menatapnya sedemikian pilu.

Pluk

"Astaga"
-kaget araa.

"Sayang. Diluar dingin. Sedang apa heum?"
-tanya sipelaku sembali menyembunyikan wajahnya diceruk leher sicantik.

"Engh.. menunggumu"
-alibi sicantik sembari mengelur surai sitampan! Suaminya! Jeon jungkook!

Jungkook mandangak. Mencuri satu ciuman dipipi sicantik dan ikut mengikuti arah pandang istrinya.

"Langit tampak mendung. Kau tau kenapa?"
-tanya jungkook sembari mengeratkan pelukannya pada perut istrinya.

"Kenapa?"
-tanya araa heran sembari mengelus lengan kekar jungkook.