12

252 16 0
                                    

"Kumohon bantu aku.. dimana bae araa dimana adikku aku sangat membutuhkan bantuannya."





-unjar seorang yeoja menatap sekertaris yg berjaga dikantor megah milik yeoja bermarga bae tsb dengan tatapan memohon sembari mengeluarkan airmatanya dengan deras.






"Maafkan kami nyonya. Sajangnim sedang melakukan meeting penting."

"Tapi ini tak kalah penting. Ini menyangkut keponakannya."

"Baiklah aku akan menghubungi asistennya. Mohon tunggu sebentar"

"Terimakasih banyak."






















~Typo Bertebaran~





















&joy🍻



















Jimin POV










Handphoneku terus berdering dimeja meeting. Syukurnya sedang ku silent








Aku menatap siapa yg menghubungiku.



Resepsionis?-pikirku










Untuk apa dia menghubungiku bukankah dia tau bahwa aku sedang meeting-batinku


















Jimin POV end










Araa POV












Aku sendari tadi menatap jimin yg sedang tak fokus.
Dan beberapa kali melirik handphonenya yg terus berdering.










"Ada apa?"-tegurku kepada jimin.


Ia menatapku lalu menatap ponselnya lagi.
Seolah mengisyaratkan agar aku menatap arah pandangnya.




Aku menangkap nama resepsionis yg terus menghubungi ponsel jimin.







"Angkat saja."-intruksiku pada jimin.

"Baik sajangnim."

"Permisi sebentar."
-sela jimin terhadap smuanya.

"Silahkan."










Araa POV end











Author POV











Jimin melangkah agak menjauh dari ruang meeting.
Lalu ia mengalihkan tatapannya terhadap ponselnya.




Tanpa aba2 jimin langsung mengangkat panggilan tsb dan menjawab.







"Ada apa?kau kan tau kami sedang meeting? Apa sepenting itu urusannya?"

"Ma..maaf pak kar...karna disini ada seorang ibu2 yang terus memaksaku untuk menghubungi sajangnim ia mengatakan bahwa ini darurat menyangkut keponakannya."
-ucap staff tsb gugup

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu?"


Apa lagi mau mereka-pikir jimin



"Ntahlah. Yg pasti ia sangat ingin menemui sajangnim pak. Karna ponsel sajangnim tidak dapat dihubungi dari tadi katanya."

"Baiklah. Bilang padanya tunggu 30menit lagi kami selesai."

DAMN LIFE! (NC) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang