41

353 10 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SEBELUM MEMBACA!!
















TYPO BERTENARAN














🔞HARGAI PENULIS DAN DIMOHON BIJAK DALAM MEMBACA!!🔞


















&joy~















Seoul,South Korea 10 Oktober 2018.
00.57 kst.





















Terlihat dua orang wanita beda usia sedang duduk disudut kafe kota seoul.







Cuaca yang dingin nan hari yang sudah menjelang pagi membuat suhu semakin membeku.



Namun tidak bagi kedua wanita yang sedang terdiam namun memancarkan aura panas dari diri mereka tersebut.



Seakan mereka akan membakar diri mereka sendiri dari hawa yang mereka ciptakan.



Tidak ada percakapan setelah dua jam lamanya mereka terduduk diam.



Hanya bunyi desapan dari seruputan kopi yang mereka pesan dan suara-suara yang pengunjung cafe ciptakan.



Meski hari menjelang pagi namun cafe tersebut tak kunjung tutup malah semakin ramai.




"Kau sakit!"
-ucap seorang wanita setelah lama terdiam.

"Siapa? Aku?"
-jawab yang lebih muda dengan santainya.

"Ya. Kau. Bae araa!"

"Euhm. Jeon araa lebih tepatnya."

"Whatever! But. Argh. Maumu apa sialan?"

"Nothing"

"Nothing? What do you talkin' about?"

"Apa? Kau yang mengundangku pukul 11 malam dan sesampainya disini kita hanya terdiam sampai waktu menunjukan pukul satu dini hari? Yang benar saja yoona lee!
Kau yang membuang waktuku dan kau yang mengataiku? Huh? Begitu?"
-ucap araa dengan nada santai. namun Araa tetap menekan setiap katanya

"Kau ini egois jika! Jika kau ingin tau!"
-balas yoona marah.

"Terserah! Aku muak dengan kalian. Asal kalian ingin tau. Aku! Disini! Semarah apapun atas perbuatan kalian. Dan berakhir aku yang tak bisa membalasnya balik dengan sedikit tamparan semisal! Tapi apa yang aku dapat? Selalu kekecewaan asal kau ingin tau! Demi tuhan eonni! Aku lelah. Aku pun hanya manusia biasa. Tapi kenapa aku tak sekali pun bisa membenci kalian? Setidaknya untuk melakukan hal yang aku inginkan ketika emosi menyulutku. Maksudku. Seperti aku beroyal ria dengan uangku. Tapi apa? Berakhir aku yang tetap Memikirkan kalian katakan aku egois. Atau apapun itu. Persetan! Aku sampai tak bisa berfikir untuk diriku sendiri hanya karna diotakku selalu tentang kalian? Huh?"
-balas araa tetap tenang. Namun dingin. Menambah kesan panas diantara keduanya.




Yoona menatap tak percaya adik hasil pernikahan ketiga mamanya ini.




Apakah itu benar terjadi? Bagaimana bisa? Tapi kaka sepupunya mengatakan bahwa araa itu manusia tak tau diri. Apa ia yang terlalu bodoh hingga percaya kata-katanya?





Yoona memijat pelipisnya yang tiba-tiba pening. Sekarang dia harus apa? Dengan siapa ia harus memegang omongan?





"To the poinlah. Aku sibuk. Jungkook pukul tiga nanti sampai dibandara. Dan aku harus memastikan aku sampai dirumah pukul 2 dini hari. Masih ada yang ingin kau bicarakan? Noona lee?"
-tanya araa melihat kaka nomor duanya yang sedang menunduk. Malukah?




DAMN LIFE! (NC) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang