DILEMA

6.4K 90 1
                                    

Beberapa bulan berlalu. Rama hanya bisa bertegur sapa saja dengan Risa. Ia berusaha mendekati cewek itu. Namun sepertinya Risa tipe cewek yang sangat cuek dan tidak peduli orang sekitar. Sampai pada akhirnya Rama pun hampir menyerah dan cukup hanya mengaguminya saja. Tak ingin berharap lebih untuk mendapatkan hati Risa.

Waktu berjalan sangat cepat dan tidak terasa sudah akhir semester dua. Ujian kenaikan kelas pun telah di lalui Rama dan teman-temannya. Sampai pada akhirnya penerimaan raport. Ketika melihat hasilnya, Rama sedikit terkejut dengan nilai yang dia dapat. Nilai dia turun dari semester sebelumnya. Dia hanya mendapatkan peringkat ke 2.

Rama sadar akan menurunnya prestasi tersebut dan tidak menyesal akan hal itu karena Rama tau penyebab dia tidak bisa mempertahankan peringkat pertamanya.

Ia terlalu sibuk mengurus semua pekerjaannya dan sering bolos sekolah untuk check up rutin. Banyak teman yang menanyakan perihal turunnya prestasi dia di kelas. Namun Rama tak menjawabnya. Dia lebih baik diam saja tidak mempedulikan pertanyaan teman-temannya itu.

Penerimaan raport menandakan awal liburan semester dimulai. Namun bagi Rama dan sebagian temannya tidak memiliki waktu untuk liburan. Karena tugas sekolah untuk membantu jalannya penerimaan siswa baru sudah menanti.

Ketika Rama akan pulang. Lagi-lagi Rama melihat Risa yang sedang duduk di depan sekolah.

"Lo ngapain duduk disini? Bukannya bokap Lo juga Dateng ya tadi?" Tanya Rama menghampiri Risa yang tengah sibuk membaca novel

"Iya, Ayahku masih di parkiran. Ini lagi nunggu"

"Boleh gue nemenin Lo?"

" Boleh, kok Lo belum pulang?" Tanya Risa

"Gimana mau pulang, mobil gue gak bisa keluar itu" jawab Rama sambil menunjukkan mobilnya yang dikelilingi motor

"Makanya sekolah gak usah pake mobil, pake motor aja gampang" ceramah Risa

"Enak pakai mobil lah, gak kepanasan" kata Rama gak mau ngalah

"Bukannya rumah kamu deket ya sama sekolah, ngapain pake mobil. Boros amat jadi orang"

"Yee kok sewot, biarin bensinnya juga gak minta elo kok"

"Hehe iya juga, eh udah dulu ya. Itu ayahku udah di depan. Aku balik dulu" sambil berlari mendekati ayahnya

"Ati-ati!" Teriak Rama

'Ris, andaikan Lo itu tau, gue suka sama lo' batin Rama

"Hayoooooo.. si ganteng lagi ngelamun" suara mengagetkan Rama yang sedang melamun

" Rosa! Apaan si Lo . Ganggu orang aja" Rama emosi

" Maap.. lah dari kejauhan keliatan Lo lagi ngelamun. Ngelamunin apa sih?" Tanya Rosa penasaran

"Ehemm Ros, Risa itu udah punya pacar belum sih ?"

"Lo suka ya sama Risa?" Rosa malah balik nanya

"Bukan gitu, jawab aja Napa"

"Dia udah punya pacar, dulu pacarnya sesekolah sama dia, bahkan sekelas katanya"

"Oh, terus namanya siapa"

"Gak tau gue, katanya sih dulu pindahan dari SMP lo"

"Siapa?" Rama tidak bisa menahan rasa penasarannya

"Entah lah, gue cabut dulu ya. Bye"

"Oke"

Rama benar-benar penasaran dengan cowoknya Risa. Dulu pernah sama sekolah dengan Rama. Dan yang pasti Rama mengenalinya. Namun siapa? Siapa cowok yang pindah sekolah waktu SMP. Karena Rama tau tidak hanya satu orang yang pindah dari SMP itu.

( 21+) One And ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang