Di dunia nyata pergantian hari demi hari memanglah terasa lama.
Namun karena ini di novel, perjalan cerita hidup para tokoh akan cepat karena hanya diambil kejadian yang menarik saja.
Termasuk di cerita ini.
Waktu terasa sangat cepat dilalui oleh Rama dan Risa. Mereka masih saling bermesraan dalam hubungannya. Sebentar lagi mereka akan memasuki penentuan kelulusan, yaaa ujian . Banyak teman-teman Rama yang mulai sibuk dengan les tambahan diluar sekolah atau bimbel. Namun tidak dengan Rama yang terlihat santai dan sangat tidak peduli dengan ujian. Risa bagaimana? Pacar Rama ini sekarang sangat sibuk belajar dengan teman-temannya dan terkadang belajar kelompok dengan teman gengnya dulu saat SMP. Rama ikutan? jelas enggak. Karena Rama bukan tipikal orang yang bisa bergaul dengan orang yang tidak kenal dengan dia. Dan karena larangan Risa pun dia tidak ikut belajar kelompok dengan geng nya Risa. Alasannya Risa tidak mau ada yang suka dan naksir dengan Rama, walaupun kalau dilihat Rama memang tidak meresponnya.
Berfikiran bahwa Risa posesif dan egois? cewek emang gitu kalau udah punya pacar. Ya gak semua gitu sih.
Kenapa Rama belajar berdua sama Risa. Karena Risa tidak suka dengan cara Rama mengajari materi-materinya. Risa kapok karena pernah dibentak Rama saat cowok itu mengajari Risa materi tentang matematika yang sebenarnya ilmu dasarnya. Lagi-lagi karena suara dan perkataan Rama yang terlihat kasar dan dingin kadang membuat Risa marah.
"kamu baca ini sampai ini, dipahami dulu. Kalau bingung nanti tanya, biar nanti aku jelasin ke kamu caranya yang paling mudah" jelas Rama sambil menyodorkan beberapa kertas materi yang sudah Rama buat sebagai ringkasan materi.
"semua?" tanya Risa dibalas anggukan Rama.
"aku gak bisa semua, aku gak bisa ngitung yang ada minus dan plusnya gitu" tiba-tiba Risa berkata seperti itu
"baca dulu, belum apa-apa ngeluh. Niat belajar gak?"
"Aku gak paham Rama" bantah Risa
Akhirnya Rama menjelaskannya, berulang-ulang sampai Rama jengkel karena Risa tidak bisa fokus dan hanya mengomel tidak bisa.
"kalau kamu gak paham sama yang aku jelasin ini, tanya sama temenmu aja. Mereka pasti jawabnya sama karena semua materi kemarin aku yang ngejelasin" ucap Rama akhirnya karena merasa emosi lalu meninggalkan Risa yang menunduk. Rama sadar bahwa Risa menangis, segala upaya Rama mengajari dia untuk paham dengan materi sudah Rama lakukan.
Rama keluar kelas dan lebih memilih belajar di gazebo depan kelasnya. Tak lama kemudian
"Risa lo apain ampe nangis?" Rosa menghampiri
"Gak gue apa-apain. Gua ajarin materi yang kemarin udah gue kasih tau, dianya belum paham. Gue ajarin berkali-kali gak paham-paham juga cuma ngeluh kagak bisa. Kesel gue lama-lama"
"Trus ?"
"Gitu doang, apa lagi? sono pergi" usir Rama
Sejak kejadian itu Risa tidak mau belajar matematika bersamanya. Dia takut Rama marah dan kesal kepadanya. Namun tidak dengan Rama, dia membuat beberapa ringkasan materi yang mudah dimengerti dan terdapat penjelasannya. Mengumpulkan semua soal-soal latihan serta membeli buku latihan untuk Risa.
Risa tidak tahu betapa kerja kerasnya Rama mencari dan mengumpulkan segala materi untuk dirinya. Risa hanya menikmati hasil yang Rama kerjakan tanpa terima kasih pada saat itu. Rama sekarang menyibukkan diri dengan kegiatan barunya mengajari teman-teman kelas yang datang kepadanya untuk diajari materi-materi untuk ujian.
Ternyata materi yang Rama kumpulkan tidak hanya matematika saja yang dia tau itu titik lemah dari Risa. Tapi semua materi pelajaraan Ujian sekolah dan Nasional dia kumpulkan dan berikan ke Risa. Risa hanya tersenyum dan menerimanya, bagi Rama sudah cukup senang jika Risa bisa menerima semua yang dia berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
( 21+) One And Forever
Lãng mạnPERHATIAN: -21+ -Berisi konten dewasa. -Update seminggu sekali (kecuali author lagi rajin ngetik bisa lebih dari sekali) -Penulis tidak bertanggung jawab atas efek konten ini -Masih dalam tahap revisi -Maaf jarang update. Dikarenakan sibuk kerja ...