Seminggu Rama tak masuk sekolah, namun bukan hal yang aneh bagi para warga sekolah jika Rama tidak ada di sekolah. Karena cowok ini paling sering ijin sekolah untuk berbagai urusan, maklum sejak SMP memang dia sibuk bekerja dan sekarang bertambah kesibukannya yaitu bolak balik ke rumah sakir. Baginya sekolah adalah pekerjaan sampingan. Namun untung saja, walaupun jarang masuk sekolah tapi soal prestasi dia tidak diragukan lagi. Handar termasuk siswa berprestasi dan menjadi kebanggaan guru-guru di sekolahan.
Hari Senin adalah hari dimana Rama sangat sibuk. Setiap pagi sebelum upacara dimulai Rama bertugas di depan sekolah untuk menyambut teman-temannya yang datang. Tak hanya Rama yang bertugas tetapi rekan se-tonti pun ditugaskan. Cukup melelahkan bagi Rama yang kondisinya belum kembali fit. Setelah bertugas, ia pun mengikuti upacara dan menjadi petugas ketertiban. Pekerjaan yang sangat melelahkan karena banyak yang tidak tertib menggunakan atribut sekolah dan banyak yang berisik berbicara dengan teman-temannya. Dan hari Senin ini menyebalkan bagi Rama karena pembina upacara berpidato sangat lama. Rama yang tadinya sudah kelelahan mulai tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.
Merasakan kepalanya mulai sakit dan tubuhnya bertambah lemas.
"Anterin gue ke markas, kepala gue pusing" ucap Rama lirih kepada teman sebelahnya yang sama-sama bertugas dengan Rama.
"Lo gapapa kan? Masih kuat jalan kan?" Tanya temennya dengan khawatir dan baru sadar kalau muka Rama sudah pucat
"Pusing kepala gue" sembari memegang kepala yang mulai bertambah sakit dan berusaha sekuat tenaga agar tidak jatuh.
"PMR bantuin gue, Rama pusing ini" kata temannya yang bernama Aulia
Petugas PMR langsung sigap dan menyiapkan tandu untuk Rama.
"Gua jalan aja, gak usah pake gituan, masih kuat jalan kok" tolak Rama
"Lo yakin?" Tanya Aulia dan hanya dibalas anggukan oleh Rama
"Oke, gua bawa ke UKS aja biar ditanganin sama tim PMR" kata Aulia
"Terserah Lo aja" ucap Rama
Banyak siswa yang melihat Rama yang berjalan ke UKS dibantu oleh Aulia dan petugas PMR.
Sesampainya di UKS, Rama langsung di periksa oleh pembina PMR.
"Saya sarankan kamu setelah ini periksa ke puskesmas karena bapak khawatir dengan kondisimu setelah melihat tekanan darahmu rendah" ucap pembina PMR
"Tidak perlu pak, saya hanya kelelahan dan kurang tidur. Tadi pun saya lupa sarapan karena bangun kesiangan" Tolak Rama dengan alasan yang memang tak jujur
"Baiklah, kalau begitu kamu istirahat dulu. Dan kamu Aulia, tolong belikan sarapan untuk Rama di kantin"
"Yah pak, kok saya sih. Males ah"
"Udah pak gak perlu, biar nanti saya beli sendiri saja" kata Rama sebelum pak Budi dan Aulia berdebat.
Setelah upacara selesai
Brak..... Terdengar suara pintu yang dibuka dengan paksa
"Lo gapapa kan Ram? Kalo Lo sakit gak usah berangkat. Jangan paksain badan Lo" ucap Rosa ketua kelas Rama.
"Bisa gak Lo itu gak ngagetin gue terus, gue gapapa, cuma kecapekan doang" jelas Rama
"Jam pelajaran pertama olahraga, gua ijinin Lo buat gak ikut karna Lo lagi sakit. Ok "
"Gak, gue mau ikut olahraga. Lo bilang aja ke guru nya gue telat masuk, mau sarapan dulu sama ganti baju"
"Serius nih mau olahraga. Muka Lo aja masih pucet gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
( 21+) One And Forever
RomancePERHATIAN: -21+ -Berisi konten dewasa. -Update seminggu sekali (kecuali author lagi rajin ngetik bisa lebih dari sekali) -Penulis tidak bertanggung jawab atas efek konten ini -Masih dalam tahap revisi -Maaf jarang update. Dikarenakan sibuk kerja ...