Quality Time

10.4K 48 0
                                    

Pagi hari terlihat cahaya sinar matahari masuk di sela-sela tirai jendela balkon.
Cukup menyilaukan mata Rama yang berhadapan langsung dan tentunya sukses membuat Rama akhirnya bangun dengan terpaksa karena masih sangat mengantuk.
Dilihatnya Risa yang masih terlelap tidur memeluk tubuhnya. Wanita polos yang perlahan memudar kepolosannya itu.
Perlahan Rama beranjak bangun dan pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan buang air kecil. Tak lama lalu kembali ke kamar dan mengambil laptop yang berada di tas samping tempat tidurnya.
Dia pergi ke meja kerjanya yang ada disudut dekat kaca balkon. Menyalakan laptopnya dan mulai membuka satu persatu email yang masuk. Sangat banyak ternyata, maklum Rama hampir 1 Minggu tidak membukanya. Hanya melihat notifikasi dari hpnya saja.

Hari itu Rama memulai pekerjaan seperti biasanya tanpa harus pergi ke kantor. Menyelesaikan segala dokumen-dokumen yang menyangkut perusahaan agar bisa dipindah tugaskan ke adiknya Handar mengingat dirinya akan pergi untuk kuliah.

Jari-jari Rama yang menari di papan keyboard terlihat lincah dan tatapan mata yang fokus melihat layar. Sampai-sampai Risa yang sudah bangun dan berbalik badan melihat pria yang dia miliki itu sedang sibuk dengan laptop yang tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

"Fokus banget, lagi ngapain sih?" tanya Risa.
"Eh, ini nih, nyelesain kerjaan di kantor. Banyak, seminggu gak kepegang" keluh Rama.
"Mau aku buatin minum?" tawar Risa
"Hah? Air putih aja"
"Itu aja?"
"Iya, kalau ada yang lain di kulkas boleh diambilkan sekalian" ucap Rama sambil tersenyum kecil.
"Oke, aku ambilin. Aku cuci muka dulu"
Setelah selesai cuci muka, Risa bercermin dan merapikan rambutnya. Sampai tersadar di dada bagian atas ada beberapa bekas kissmark hasil semalam bersama Rama.
Tanpa di sadari pipinya langsung memerah mengingat kejadian semalam.
"Untung masih ketutupan kalau pakai baju" ucap Risa untuk menenangkan hatinya. Dirinya sedikit khawatir dan takut bila terekspos bekas itu. Tapi untungnya saja masih bisa tertutup kalau menggunakan kaos biasa. Selesai merapikan penampilan, Risa langsung keluar kamar menuju dapur.
Dia langsung mengambil 2 gelas dan mengisinya di dispenser. Sekaligus mengecek isi kulkas.
"Hah? Minuman alkohol sama soda semua" Risa sedikit kaget dengan isi kulkas, lalu menutupnya kembali dan membuka pintu kulkas sebelahnya.
"Cuma ada buah doang, apel sama anggur"
Akhirnya Risa mengambil 2 buah apel dan satu wadah anggur. Dia lalu mencuci buah itu dan memotong apelnya. Setelah dirasanya cukup dan tidak ada bahan makanan yang bisa di makan kecuali mie instan yang ada di lemari dinding, Risa kembali ke kamar dengan membawa minum dan buah.

"Yang di kulkas enggak di ambil sekalian?" tanya Rama.
"Kamu suka minum itu?" Risa berbalik tanya.
"Enggak, itu stok temen-temen kalo pada di sini. Aku cuma minum yang soda aja"
"Yang bener?"
"Masa aku bohong"
"Gak percaya aku, kan apartemen ini punya kamu"
"Iya emang punya aku tapi ini memang awalnya buat kumpul sama temen-temen. Dulu sempet minum kayak gituan tapi semenjak sakit udah enggak kok"
"Ooooo" Risa hanya membulatkan mulutnya.
"Di dapur gak ada bahan yang bisa di masak buat sarapan"
"Kamu laper?"
"Hehehe, iya"
"Yaudah aku pesen makanan ya"
"Gak usah, gimana kalo kita cari keluar aja"
"Mau makan apa?"
"Terserah kamu"
" Bubur ayam mau?"
"Mau"
"Okey, kita siap-siap. Bentar aku kelarin kerjaan ini, dikit lagi"

Mereka berangkat untuk mencari sarapan di dekat-dekat apartemen dengan berjalan kaki.  Karena di belakang apartemen ada satu komplek penjual seperti food court.
Hanya memerlukan waktu 10 menit mereka sudah sampai di tempat tujuan, langsung memesan 2 mangkuk bubur ayam komplit. Ketika bubur sudah di hidangkan, langsung mereka sibuk dengan makanannya dan obrolan terhenti. Mungkin karena lapar bubur yang penuh satu mangkuk pun habis tak tersisa.
Setelah di rasa cukup, Rama langsung mengajak Risa untuk balik ke apartemen. Tak lupa membayar bubur ayam ke penjualnya.

"Hari ini agenda kita kemana?" Tanya Risa
"Belum kepikiran" Risa menggelengkan kepalanya
"Di rumah aja gimana?" Usul Rama
"Ngapain?"
"Ya santai-santai aja"
"Gimana kalau kita masak-masak"
"Aku gak bisa masak" ucap Rama
"Aku yang masak, kamu suka makanan apa?"
"Apapun aku suka"
"Kita belanja dulu tapi, di kulkas mu enggak ada bahan-bahannya"
"Oke, kamu tunggu di lobi, aku ambil mobil dulu kalau gitu"
"Sekarang belanjanya?"
"Tahun depan sayang"
"Hehehe, iya iya"

Setelah menunggu di lobi apartemen, Rama datang menghampirinya.
"Ayo" ucap Rama mengagetkan Risa dari belakang.
"Hah, iya ayo"
"Apa masih mau ngelamun disitu?"
"Hehe enggak"
Rama langsung merangkul Risa, namun ditepis Risa.
"Kenapa?"
"Aku ngerasa pendek kalo kamu rangkul tuh"
"Yaudah gandengan"
"Gak suka"
"Hm yaaa.. terserah kamu aja deh"
"Maaf sayang"
"Enggak apa-apa" Rama membukakan pintu mobil untuk Risa.
"Terima kasih" ucap Risa, Rama membalas dengan senyum.

Di supermarket.
"Mau beli apa?" Tanya Rama.
"Kamu mau dimasakin apa?"
"Terserah kamu aja"
"Kok terserah"
"Yaudah liat-liat aja, nanti kalau ada yang menarik kamu ambil, lagian aku jarang masak sayang"
"Untuk masak hari ini aja berarti belanjanya" ucap Risa
"Iya, mungkin beli beberapa cemilan buat temen-temen"
"Oke" Risa langsung melangkah masuk supermarket.

Setelah dirasa cukup dan ternyata hampir penuh satu troli belanjaan yang di beli.
"Kok banyak banget jadinya"
"Hehe, sekalian beli buat stok, santai aja uangnya masih banyak kok"
"Iya deh"
"Kamu biasa masak apa di rumah"
"Masak yang sederhana sih masakan rumahan"
"Kalo nyoba masakan barat mau? Buat aku"
"Ehmm" Risa ragu
"Aku bantu"
"Nah kalo gitu oke aku mau"
"Yeeee dasar, gak mau usaha sendiri"
"Takut gagal"
"Gagal enggak masalah, yang penting usaha"

Mereka langsung balik ke apartemen dan menata belanjaan di dapur.
"Masak sekarang?"
"Iya, buat nanti makan siang aja"
"Mau bikin apa"
"Spageti"
"Kasih tau caranya ya"
"Iya bawel"

Karena terlalu banyak bercanda, mereka memasak dengan lama.

"Akhirnya kelar" ucap Risa bersemangat.
" Yeeee, kamu katanya yang masak, tapi aku yang kebanyakan ngeracik masakannya"
"Hehehe, ternyata kamu juga jago masak"
"Enggak kok"
"Idih, merendah nih"
"Mau makan sekarang atau nanti?"
"Nanti aja deh, istirahat dulu"
"Nonton film dong"
"Film apa?"
"Korea"
"Hadeh"
"Kenapa?"
"Enggak apa-apa"
"Ayo"
"Iya sayang ayo"

Saking terlalu asiknya mereka menonton film Korea, sampai lupa waktu dan terlihat hari mulai sore.
"Ini jam berapa?" Risa tiba-tiba tersadar
"Hah?" Rama kaget
"Sore, jam 3 udahan" ucap Risa setelah melihat jam
"Yah, itu makanannya udah dingin" keluh Rama.
"Udah gampang, tinggal diangetin di microwave" Risa ingat kalau ada microwave di dapur
"Pinter juga pacarku ini"
"He eh. Aku panasin dulu ya"
"Oke"

Sore itu di akhiri dengan makan siang yang terlambat karena terlalu asik dengan menonton film.

Maaf karena telat update, baru bisa update sekarang. Semoga ceritanya menarik, jangan lupa vote dan coment ya ..
Sampai jumpa Minggu depan.

( 21+) One And ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang